Vote nya jangan lupa ya!
Selamat membaca❤️
****
Keesokan harinya, hari dimana puncak acara porak yang bernama Color Fun Festival pun tiba. Dan tepat di hari ini, SMA Lentera Bangsa ulang tahun yang ke 45 tahun. Seluruh murid di SMA Lentera Bangsa membawa macam-macam holy powder untuk merayakan Color Fun Festival tersebut. Namun, acara tersebut akan dilaksanakan ketika final perlombaan telah selesai.
***
Aruna beserta kedua sahabatnya sedang berkumpul di satu bangku yang ada di kelas X-F. Mereka bertiga tidak pergi ke lapangan karena mereka merasa bosan menonton perlombaan terus-menerus.
"Lo pada bawa holy powder nggak buat acara Color Fun Festival nanti siang?" tanya Sahira membuka percakapan.
Aruna dan Citra mengangguk, "Bawa."
"Warna apa?"
"Gue warna biru." ujar Aruna.
"Gue warna pink." ujar Citra.
Sahira menganggukkan kepalanya.
"Kalo lo warna apa, Ra?" tanya Aruna penasaran.
"Gue warna ungu." sahut Sahira.
Aruna hanya menjawab dengan menganggukkan kepalanya saja.
"Lo nggak apa-apa, Ru, nggak nontonin Mahesa final?" tanya Citra.
Aruna menggeleng, "Gue udah bilang ke Hesa kalo gue nggak bakal nontonin dia. Terus dia bilang nggak apa-apa."
Citra mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.
Seseorang masuk kedalam kelas X-F dan berjalan masuk menghampiri mereka. Lalu secara tiba-tiba orang itu mengambil handphone Aruna yang disimpan diatas meja. Orang tersebut menyalakan handphone Aruna, lalu terpampanglah lockscreen handphone Aruna beserta dengan pengenal muka untuk membuka handphone tersebut. Orang tersebut menghela napasnya saat handphone Aruna tidak bisa ia buka.
Aruna menoleh cepat kearah orang itu ketika handphonenya diambil. Ternyata, orang yang mengambil handphonenya adalah Putra. Putra adalah temannya Aruna sekaligus teman Mahesa juga, namun Putra bukan anak kelas X-D ataupun kelas X-F, melainkan anak kelas X-E.
Aruna dan Putra bertatapan. Putra menunjukkan seringaian di bibirnya. Ia menyalakan handphone Aruna yang ada ditangannya, lalu dengan cepat mengarahkan handphone tersebut kearah wajah aruna. Dan foila! Kunci handphone Aruna terbuka.
Saat melihat handphonenya berhasil dibuka oleh Putra, sontak Aruna pun melototkan matanya. Ia berdiri, lalu berusaha merebut handphonenya dari tangan Putra. Namun Putra malah menjauh. Ia menggeser-geserkan layar handphone Aruna hingga putra menemukan aplikasi Mobile Legend.
"Ru! Lo punya ML?" tanya Putra.
Aruna menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Balikin ih hape gue!"
"Nggak mau. Gue login ML ya,"
Aruna melototkan matanya, "Jangan!"
"Kenapa jangan?"
"Ya jangan aja!" teriak Aruna.
Seolah tuli, Putra tidak menghiraukan larangan dari Aruna. Ia memencet aplikasi Mobile Legend tersebut, lalu login untuk bermain. Sementara dibangkunya, Aruna sudah naik pitam. Ia sungguh tidak menyukai orang yang menyentuh barangnya sembarangan apalagi sampai membuka dan memainkannya. Aruna berjalan menghampiri putra dengan tergesa. Namun Putra malah semakin menjauh dari Aruna ketika melihat Aruna yang mendekat kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boyfriend
RomanceMahesa, seorang atlet badminton dan seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa tertarik kepada seorang gadis yang bernama Aruna Pratista. Menurut Mahesa, Aruna itu manis, bak gula hidup. Dan hal yang paling menariknya adalah Aruna tidak pernah m...