HB - 05

524 11 0
                                    

Vote nya jangan lupa, ya!

Selamat membaca❤️

***

Aruna sedang berjalan menuju lapangan, ia berniat menyusul teman-temannya yang sedang bermain di lapang.

Ketika akan melewati kelas Mahesa, Aruna bertemu dengan Danis dan Zaky.

"Aruna!" panggil Zaky.

Aruna yang tadinya berjalan sembari menunduk pun sontak mendongakkan kepalanya. Saat mendongakkan kepalanya, ia melihat ada Danis dan Zaky yang sedang berdiri di depan kelas X-D. Aruna pun menghentikan langkahnya.

"Eh?" ujar Aruna bingung. Aruna ingin menyapanya juga, namun ia belum terlalu mengenal nama mereka.

"Hayo.. siapa coba?" goda Zaky.

Aruna terlihat sedang mengingat-ingat. Sedetik kemudian, ia berujar sembari menunjuk kearah Zaky. "Lo Zaky kan?"

Zaky tersenyum lalu mengangguk, "Betul!"

"Kalo gue siapa?" sela Danis.

Aruna termenung sejenak. "Em, lo itu.. Haidar kan?" tanya Aruna ragu.

Zaky tertawa terbahak, sedangkan Danis menunduk lesu. "Bukan," ujar Danis.

Aruna mengernyitkan dahinya. "Loh bukan? Terus siapa dong?"

"Tebak."

Aruna kembali mengingat-ingat. Ia mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagu. "Oh, gue tau! Danis kan? Iya kan?" ujarnya dengan semangat.

Danis tersenyum simpul, "Nah iya, gue Danis. Bukan Haidar."

"Tapi kalo diliat-liat, muka lo mirip sama Haidar tau. Jadi gue bingung mana Danis mana Haidar,"

"Masih gantengan gue kali Ru." ujar Danis tak terima ketika disamakan dengan Haidar.

"Tapi emang beneran mirip, kok,"

Sementara itu, Zaky masuk kedalam kelas untuk memanggil seseorang. Tak lama kemudian Zaky muncul kembali dengan seseorang yang ia bawa dari dalam kelasnya.

Aruna dan Danis menoleh kearah kedua orang tersebut.

"Dar, coba berdiri disamping Danis." perintah Zaky.

Haidar mengernyitkan dahinya bingung. "Ngapain anjing?"

"Udah, berdiri aja dipinggir Danis," perintah Zaky lagi.

Haidar memutar bola matanya malas dan menurut. Ia berdiri disamping Danis.

Ketika Haidar dan Danis berdiri berdampingan, Aruna pun berseru, "Nah kan! Mirip!"

"Mirip? Siapa yang mirip?" bingung Haidar.

Aruna menunjuk kearah Danis, lalu kearah Haidar secara bergantian. "Kalian berdua,"

Mendengar ucapan Aruna, sontak Haidar pun menjauhkan dirinya dari Danis. "Najis banget disamain sama Danis! Masih cakepan gue kali!" ujarnya merasa percaya diri.

"Enak aja! Lebih cakep gue!" bantah Danis tak terima.

Aruna menepuk keningnya. Mengapa dua manusia ini menjadi ribut?

"Menurut lo, lebih cakep gue atau Haidar?" tanya Danis kepada Aruna.

Aruna yang diberi pertanyaan seperti itu pun terdiam. Sedetik kemudian, ia menjawab, "Cakepan Mahesa sih,"

Danis, Haidar dan Zaky memutar bola matanya malas.

"Mahesa nggak masuk ke dalam daftar pilihan! Cepetan jawab, cakep gue atau Haidar?" kata Danis.

Handsome Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang