Jangan lupa vote ya.
Selamat membaca❤️
***
"Kamu kok kesini? Udah selesai emang lombanya?" tanya Aruna heran. Pasalnya, Mahesa harus mengikuti final sepak bola dan final voli, namun mengapa Mahesa malah menghampirinya kesini?
Aruna dan Mahesa kini sedang duduk berdampingan di bangku yang ada di kelas X-F. Tepatnya aruna duduk dibangkunya sendiri sementara Mahesa duduk di bangku Citra yang ada disamping Aruna.
Mahesa yang sedari tadi menatap Aruna dari samping pun menjawab, "Udah. Sepak bola kelas aku juara satu. Kalo voli juara kedua."
Aruna mengangguk-anggukkan kepalanya. "Berarti udah selesai semua lombanya?"
"Belum, sekarang masih final basket."
Aruna menganggukkan kepalanya lagi. Sementara itu, Mahesa masih menatap Aruna dengan intens. Lebih tepatnya sedang menatap luka yang ada dikening Aruna yang sudah tidak diperban seperti kemarin.
"Kamu liatin apa sih di muka aku? Perasaan nggak kedip-kedip dari tadi." tanya Aruna penasaran.
Mahesa tersenyum sejenak, "Aku lagi liatin luka yang ada dikening kamu."
Kedua halis Aruna menukik heran. Sebegitu menariknya kah luka yang ada dikeningnya hingga Mahesa terus memperhatikannya seperti itu. "Kenapa sama luka yang ada dikening aku?"
"Lukanya udah nggak sakit? Kenapa nggak di perban lagi?" tanya Mahesa yang masih terus memperhatikan kening Aruna.
Aruna menggeleng, "Udah nggak sakit. Nggak aku perban lagi karena udah nggak apa-apa, cuman tinggal lukanya doang."
"Dia hari ini nggak ada gangguin kamu lagi kan?" tanya Mahesa memastikan. Ia takut jika kekasihnya kembali diganggu oleh Praja seperti kemarin.
"Nggak ada, Hesa. Kenapa?"
Mahesa menghela napasnya, lalu mengalihkan pandangannya dari kening Aruna menjadi menatap kedua mata Aruna. "Nggak apa-apa. Aku cuman takut kalo kejadian kayak kemarin keulang lagi. Aku nggak mau kamu dapet luka kayak gini lagi."
Aruna tersenyum tipis. Ia mengangkat tangan kanannya untuk mengelus pipi kiri Mahesa. "Kejadian kaya gini nggak bakal keulang lagi, aku yakin itu. Praja pasti nggak bakal berani gangguin aku lagi karena dia udah tau gimana akibatnya kalo gangguin aku kayak kemarin."
Mahesa menyunggingkan senyumnya. Ia melepaskan tangan kanan Aruna yang berada di pipi kirinya, lalu memberi isyarat kepada Aruna agar Atuna lebih mendekat kepadanya. Aruna yang mengerti pun mulai mendekat.
Cup.
Mahesa mengecup kening Aruna singkat. Aruna melototkan matanya ketika merasakan keningnya dikecup singkat oleh Mahesa. Aruna mencubit pinggang Mahesa yang membuat Mahesa mengaduh dan terkekeh.
Saat mereka tengah asik berduaan, tiba-tiba saja Sahira dan Citra masuk kedalam kelas X-F.
"Masih pacaran aja lo berdua. Ke lapangan sono! Acara Color Fun Festival nya bentar lagi dimulai." ujar Sahira.
Aruna dan Mahesa menoleh kearah Sahira dan Citra yang sedang berjalan menghampiri. "Oh, udah mau mulai acaranya?" tanya Aruna.
Citra mengangguk, "Bentar lagi mulai. Lo nggak bakalan ke lapangan, Ru?"
"Mau kok. Kalian berdua kenapa balik kesini?"
Sahira dan Citra berhenti di tempat duduk mereka masing-masing. "Mau ngambil holy powder. Permisi dong Hes, tas gue tolong siniin." ujar Citra kepada Mahesa. Karena tempat duduk yang Mahesa tempati tepat disamping Aruna itu adalah tempat duduk Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boyfriend
RomanceMahesa, seorang atlet badminton dan seorang pangeran sekolah di SMA Lentera Bangsa tertarik kepada seorang gadis yang bernama Aruna Pratista. Menurut Mahesa, Aruna itu manis, bak gula hidup. Dan hal yang paling menariknya adalah Aruna tidak pernah m...