Octagon 3 - 594 : Merajut Memisahkan Pt. 1

236 21 18
                                    

Satu tarikan napas pelan, dari San di kemudi, yang melirik ke arah Wooyoung di sampingnya setelah mereka berhenti di depan sebuah rumah yang sering didatanginya dalam beberapa waktu terakhir. San memainkan jemarinya, resah, sembari mencoba menguatkan diri, setelah jujur saja, semalam dirinya sudah mulai mendapatkannya.

Hanya saja, hari ini, San ingin menuntaskan sesuatu.

San akan melakukan, seperti apa yang Hyunyoung sarankan padanya.

"Aku sayang banget sama kamu--kamu harus tau itu."

Itu yang San katakan, sebelum mematikan mesin mobilnya, untuk mencabut kuncinya dan keluar lebih dahulu. Di mana Wooyoung sendiri, masih terdiam sepanjang perjalanan, pun sejak San menjemputnya pagi tadi, sebelum dirinya berangkat ke kampus, untuk mengajaknya membolos.

Karena mereka perlu hari ini, sebelum esok.

Bukankah Wooyoung mengajaknya menonton pertandingan baseball, bukan?

Baru Wooyoung membuka pintunya, nyatanya San sudah melesat terlebih dahulu.

San membukakannya lebih lebar untuk Wooyoung, agar sosok itu bisa turun keluar. Setelahnya, San menutup pintunya, memastikannya terkunci, dan kemudian mengajaknya berjalan ke depan rumah di sebuah perumahan tersebut, untuk mencapai pintu utamanya.

Sekilas, San mencoba menguatkan dirinya.

Sekilas juga, San melirik ke arah Wooyoung yang tampaknya sedikit panik untuk berada di sini.

Namun San akan melibatkannya, seperti yang Wooyoung inginkan.

Walau... ya, walau... yang San inginkan adalah Wooyoung menerima seluruhnya setelah selesai.

Perlahan, San menekan bel dari rumah tersebut, dan menunggu. Juga berharap, tuan rumah berada di sana, walau dirinya akan tetap berada di tempat, untuk menunggu jikalau tak ada.

Memakan sekitar 3 menit, dengan 3 kali menekan bel.

Hingga akhirnya pintu terbuka, dan sosok yang membukanya sudah hendak marah kembali begitu melihat ke arah San.

Tak terduga, seketika terhenti.

Terhenti begitu tatapannya berhenti pada Wooyoung, dalam keterkejutan.

San memberikannya senyuman, untuk memperbaiki hari. Lantaran San, ingin memperbaiki juga, seluruhnya.

"Nero." San memanggilnya terlebih dahulu. Tenang, sebelum San menyentuh pinggang Wooyoung dari sisi lainnya, dan menariknya semakin mendekat, untuknya memperkenalkannya. "Hari ini gue datang, masih dengan maksud yang sama, untuk kita bicara agar lo tau betapa nyesalnya gue dengan apa yang gue lakuin dulu. Dan hari ini, gue gak datang sendirian. Gue datang bersama pacar gue, sejak dua bulan lalu, tapi kami sudah saling mengenal menuju 3 tahun adanya."

Wooyoung diperkenalkan.

Wooyoung ingin membantu.

Sungguh... Wooyoung senang berada di sini, tapi merasa takut memberatkan.

Wooyoung menatap ke arah Nero, yang masih tampak terkejut di hadapannya. Dengan senyumannya, Wooyoung mengulurkan tangannya, untuk memperkenalkan diri.

Dan Nero benar-benar tak sadar, bahwa raut wajah kasarnya berubah, secara perlahan, sampai dia berbisik tipis begitu mengatakannya. "WaitI know you..."

Seketika Wooyoung terdiam, dalam bingung.

Terlebih San, yang langsung menatap kekasihnya dari samping, untuk mendapatkan jawabannya. Karena sebenarnya... apa yang terjadi?

.

.

.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang