Octagon 3 - 685 : Malam Panjang Meminang Terang Pt. 2

178 22 33
                                    

Langkah Hongjoong, pukul 11 malam itu, keluar dari dapur dihentikan oleh seseorang yang terakhir dilihatnya berada di lantai atas, bersama yang lain. Hongjoong memegang gelasnya, tak memilih meminta Sohee melakukan untuknya, karena dirinya memang ingin menyendiri terlebih dahulu. Walau agak kurang berlaku—seluruhnya Hongjoong minta menginap, untuknya bicara lagi disaat kepalanya sudah merasa lebih baik.

Tapi, jam berselang pun Hongjoong belum mendapatkannya.

Tak ada yang keberatan.

Kehadiran Mingi di hadapannya juga bukan untuk menuntutnya sesuatu.

Hongjoong tersenyum tipis pada Mingi, menunggunya untuk memulai lebih dahulu.

Dengan itu, Mingi menjilat bibir bawahnya, lalu benar mengutarakan maksudnya. "Gue cuma mau mastiin keadaan lo, dan apa San udah coba ngobrol sama lo? Gue yakin, ini semua cuma ketakutan kita semua."

"Gue tau." Hongjoong tersenyum lagi, mengangkat gelasnya sekilas. "Bukan masalah, Gi. Santai aja."

"Mata lo gak bilang kalau lo santai."

Kini senyuman Hongjoong menjadi lurus, diimbuhi dengan bagaimana kedua bahunya terangkat samar. "Efek kecelakaan dan kurang tidur."

Di sana Mingi membuang napasnya.

Sedangkan Hongjoong terkekeh, menunjuknya. "Lucu, ya? Semisal nanti lo sama Soobin langgeng, eh, yang nyampe married ternyata bukan kakaknya, tapi adiknya juga. Eh, bentar. Kayaknya Nagyung lebih tua bulan deh dari pada Soobin."

"Keeho... dan Nagyung?" Mingi mencoba membuatnya jelas, yang hanya dijawab kekehan oleh Hongjoong. Hal itu membuat Mingi kini mendesahkan napasnya lelah. "Lo mau biarin Nagyung ada di keluarga Soobin? Secara harfiah, ya, yang bikin Ibunya Nagyung sengsara itu Sarga, Hongjoong."

Hongjoong menekan lidahnya di pipi dalam.

Mingi benar-benar memastikan pembicaraan mereka tak menarik pihak manapun, walau agak jauh untuk mencapai tangga pun lantai 2 di rumah luas tersebut. "Udah seharusnya orang tua mereka cerai gak sih?"

"Terus powernya dari mana?" balas Mingi. Entah bagaimana, tapi Mingi sadar, Hongjoong pura-pura tak tertekan di sana. "Andalin Kak Seungcheol doang? Bahkan Kak Seungcheol bentar lagi juga dijeblosin ke penjara. Dan Kak Suzy pun dengan gampangnya dihancurin karirnya sama nyokap lo."

"Kasihan, ya."

Saat itu Mingi menahan diri dahulu.

Dan tak disangka, Hongjoong berjalan melewatinya. "Sial banget kayaknya kalau kenal sama gue."

"Hongjoong, bukan gitu--"

"Gue gak butuh kata-kata motivasi, Gi. Gue mau sendirian." Hongjoong langsung memotong. Langkahnya dirinya bawa ke ruangan lain, di lantai bawah tersebut.

Jelas Mingi tak akan membiarkannya.

Namun kebetulan, dari arah depan, Sohee datang, dan membuat Hongjoong terhenti.

Dengan itu Mingi juga menahan langkahnya, dan yang terdengar adalah Sohee meminta izin dari Hongjoong, atas datangnya tamu yang masih tertahan di luar komplek perumahan tersebut. Setelah diberitahu siapa yang datang, Hongjoong mengangguk membiarkan. Dan Sohee pun kembali ke depan, untuk memberitahu satpam yang terhubung dengan panggilan dengan penjaga gerbang perumahan,

Melihat Hongjoong masih diam berdiri, Mingi pun mendekat lagi.

Beruntung, Hongjoong tak melarikan diri.

"Sekarang cukup jelas yang harus gue lakuin, Gi, walau gue gak tau caranya."

MIngi diam, mendengarkannya dari samping.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang