Octagon 3 - 590 : Sebuah Malam Perubahan Pt. 3

211 22 14
                                    

"Jadi Kak Hongjoong datang ke Naratama, lakuin live 15 menit, dan setelah itu pergi lagi?"

Winter, mengulang penjelasan yang Hongjoong berikan, yang membuat sang lelaki bersandar sembari menghela napasnya pelan, di malam pukul 11 tersebut. Berbatas dari panggilan, yang membuat Hongjoong tak bisa melihat wajahnya, namun bisa mendengar pekat suara sedihnya.

Semakin hari, semakin berat saja menyakiti Winter.

Semakin mereka dekat dan intim... hh, sulit.

Di perjalanan tersebut, menggunakan taksi, sendirian. "Tadi Kak Hongjoong ke rumah sebelah, tapi kamu gak ada di sana. Kak Hongjoong memang berniat minta maaf... karena tadi sempat ciuman dengan--"

"Winter ada di rumah, Dad ajak ketemu, sekalian kerjain tugas buat besok." Winter refleks memotong.

Hongjoong bisa memahami alasannya. "Tugas apa besok?"

"Ah, Winter lupa bilang..." Winter menjawab kembali. "Sejarah Hukum. Ada tugas bertiga; kita satu kelompok--Winter yang buat. Besok... jangan lupa masuk, ya? Takut kebagian persentasi besok. Soalnya Finona, katanya gak akan masuk. Lagi di luar kota."

"Sekarang kamu lagi kerjain itu?"

"Bentar lagi selesai, tenang aja." Winter menjawab. "Kak Hongjoong fokus aja urus segala urusannya. Karena Dad juga baru pulang hari ini, jadi pasti ada kabar atau sesuatu, 'kan, sama lingkaran dalam?"

"Ya, sejak sore tadi...." Hongjoong menjawab tipis. "Serius, tugasnya--"

"Nanti Winter kirim materinya, ya? Biar Kak Hongjoong bisa belajar untuk besok."

Hongjoong menarik napasnya pelan, dengan mata masih terpejam. Hongjoong sekilas menggigit bibir bawahnya, berucap. "Maaf, sayang..."

"Nanti kabarin aja kalau ada waktu untuk sama Winter, ya? Lima belas menit juga gak apa-apa."

"Maaf..." Hongjoong berucap lagi. "Maaf, tuntutan Checkmate dan--"

"Winter gak permasalahin tentang Kak Jennie, kok. Tenang aja. Sejak awal memang harus kayak gitu, 'kan?" tanya Winter memotong lagi. Belum Hongjoong diberikan kesempatan untuk menjawab, Winter telah mendahuluinya lagi. "Cuma... sama... Kak Jisun... udah selesai, 'kan? Winter sangat gak nyaman tentang ini."

Di sanalah Hongjoong terdiam. Sebentar. Dan rasa bersalahnya kembali. "Masih butuh closure..."

"Kapan....?" Winter agak tercicit. "Masih harus... tidur lagi?"

"I won't do that, tapi--"

"Okay, Winter paham." Winter memotongnya kembali. "Semisal, sebelum tanggal 14... bisa?"

Hongjoong membuka matanya, melihat bahwa tujuannya sudah semakin dekat. Sekilas Hongjoong melirik ke arah jam di ponselnya--tak mengenakan jam tangannya--sudah tanggal 12 dalam beberapa menit lagi, bukan? Jadi waktunya Hongjoong hanya besok, dan lusa. "Kak Hongjoong akan sangat usahakan, sebelum tanggal 14 kita."

"No pressure..."

"I know, kita harus selesaiin semua. Kak Hongjoong sudah gak butuh Jisun." Hongjoong menjawab, mencoba untuk mempertahankan dirinya, di tengah nyeri yang ia rasakan sendiri. "Winter tenang, ya? I'll do anything, buat bikin hubungan ini nyaman, di tengah ketidaknyamanan. Okay?"

Sedikit jeda, tanpa Winter.

Hongjoong melihat tujuannya di depan, sehingga ia segera mengeluarkan uang, untuk membayar ongkosnya. "I miss you."

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang