Octagon 3 - 628 : Selamat Kembali Pulang Pt. 5

202 24 16
                                    

"Ayo?"

Sebenarnya Jongho tengah dalam keadaan tak enak, untuk menolak ajakan seniornya. Jongho tak ingin membuatnya tersinggung, dan sebenarnya di sisi lain, adalah kesempatan bagus untuknya mengenal lebih dekat. Hanya saja, Jongho bingung untuk mempertimbangkan, terlebih tadi, dirinya sudah berkumpul dengan Tesseract dan Mingi yang bermain ke sini--ke agensinya.

Walau sekarang yang mengajak adalah orang berbeda; Bona.

Jongho dan Bona berdiri di depan pintu keluar dari lobi utama gedung tinggi tersebut. 

Di titik itu, Jongho memikirkannya.

Selagi Bona tersenyum, mengerjapkan mata dengan niat merayunya. "Ayo? Maksud gue, apa salahnya kita minum-minum, 'kan? Bisa minum, 'kan? Besok juga jadwal lo kosong, ya, karena gak punya tanggungan ke reality-variety-atau-talk-show, 'kan?"

Jongho agak terkekeh, karena cara Bona bertanya.

Sampai membaut Bona sendiri juga ikut tertawa kecil, tersipu. "Kok ketawa sih?"

"Gak apa-apa." Jongho tersenyum lagi. "Memang... kalau minum, kita mau minum di mana, dan dengan siapa?"

"Kihyun." Bona menjawab sesantai mungkin, sebelum menatapnya dengan gemas. "Gue butuh banget lo dekat sama Kihyun. Mau, ya?"

"Tapi--"

Bona tiba-tiba teralih sebelum Jongho sempat menyusun kalimatnya. Dikarenakan Bona melihat ke arah dalam lobi, melihat bagaimana Kihyun berjalan keluar, sudah siap untuk pulang juga. Segera Bona mengangkat tangannya, memanggil. "Kiki!"

Dan di sanalah senyuman Jongho mendadak luntur--tanpa tercegah.

Bona belum menyadarinya karena terus menatap Kihyun, sampai tiba di sampingnya. Bona segera memeluk lengan kekasihnya tersebut, dan bergelayut manja, tapi tak mengurangi karakter anggunnya. Bona tetap seperti itu dari gerakan tangannya, dan sorot matanya, sehingga pemilihan bahasanya menggunakan bahasa gaul sehari-hari tak mempengaruhi apapun. "Di apartemen kamu, ya? Sama Jongho?"

"Sekarang?" Kihyun terkejut, melihat ke arah Jongho seolah tahu maksud dari Bona. "Sekarang banget? Terlalu cepat loh."

Jongho seketika itu juga mengernyit--ekspresinya benar-benar dibuat cepat dalam waktu yang singkat. Maksudnya... apa?

"Jongho bahkan baru debut beberapa hari." Kihyun menambahkan kembali.

Tampak Bona cemberut, tapi setelahnya menatap Jongho, dengan tatapan ingin--ingin apa sebenarnya tak terlalu jelas. Bona memperhatikan, kemudian kembali pada Kihyun di sana. "Jongho kan ada sama kita--barisan para soloist. Jangan sampai gaulnya sama band loh."

Memang kenapa?

Karena Jongho dekat dengan Tesseract?

Tak tahukah Bona bahwa mereka tinggal satu atap--secara teknis?

"Sayang, kita perlu--"

Kihyun berucap, tapi terinterupsi. Terinterupsi oleh adanya panggilan masuk untuk Jongho di ponselnya, yang tak tahu mengapa tiba-tiba tak dalam mode getar. Mungkin tertekan saat dia tengah--oh, benar. Tadi Baejin sempat mengotak-atiknya karena membicarakan alarm.

Segera Jongho mengangguk sekilas pada keduanya, meminta izin untuk mengangkat panggilan. Jongho hanya berbalik, menjauh sekitar lima langkah, sembari melihat siapa yang memanggilnya.

Ah... kekasihnya.

Jongho mengangkat panggilan tersebut kemudian.

"Jongho..." Suara pertamanya terdengar seperti rintihan.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang