Octagon 3 - 679 : Kedudukan Pt. 9

146 24 23
                                    

"Iya, aku tau, kamu lagi sedih, lagi takut, tapi aku juga butuh pulang."

Sulit bagi Jongho, untuk menenangkan Nagyung, yang baru saja kemarin menangis lantaran Keeho, sekarang perkara keluarganya. Tanpa Nagyung sadar bahwa Jongho sendiri, datang pagi-pagi ke apartemennya setelah mendapatkan panggilan dalam tangis, padahal dirinya juga butuh pergi ke satu tempat--walau tak tahu di mana.

Yang pasti Jongho tahu, setidaknya Hongjoong mengetahuinya.

Jadi... Soobin masih hidup?

Temannya masih hidup?

Jongho yakin Hongjoong mengetahui hal ini lebih dari apapun, maka dari itu dirinya ingin bertemu. Hanya saja yang Nagyung pikirkan sekarang adalah, perasaannya sendiri, walau Jongho tak bisa menyalahkan.

Perceraian itu mengerikan, bukan?

Terlebih untuk kasus dari keluarga Nagyung... ini seperti perceraian keluarga, bukan hanya sepasang suami-istri semata, juga fakta bahwa Nagyung hanya memiliki satu darah dari dua sosok besar itu.

Jongho tak ingin keras, sungguh.

Tetapi bagaimana?

Jongho sudah cukup pening semalaman, mengurus Bona yang... entah bagaimana bisa menggunakan narkoba di studio. Seolah itu adalah hal wajar selagi Jongho dalam ketidaktahuan.

Bagaimana ini? Jongho benar merasa hidupnya berantakan tapi jika bicara pada orang lain tentang seluruh pikirannya ini, mereka mungkin akan menganggapnya berlebihan.

Karena apa?

Ya, karena belum ada hal paling buruk terjadi.

Saat itu Jongho mengeraskan rahangnya sendiri, membiarkan Nagyung memeluk tubuhnya, dan yang bisa dilakukannya hanya mengusap kepalanya. 

Sejak tadi Nagyung memang meminta dibawa pergi.

Nagyung ingin bertemu Hongjoong, yang mana jelas Noze tak perbolehkan.

Lalu jika Noze tak membiarkannya, apa yang Nagyung harapkan bisa Jongho lakukan?

"Aku butuh pulang sendiri."

"T-tapi Kak Hongjoong... Nagyung mau ketemu..."

Jongho ingin sekali menjelaskan bahwa semua masalah ini menyangkut urusan pribadi keluarga mereka. Bukan Jongho tak peduli, sungguh, tapi apa yang bisa Jongho lakukan tentang ini? Isi kepalanya hanya ingin memastikan bahwa berita itu benar, bahwa Soobin masih hidup, dan Jongho harus memanfaatkan waktu sebelum jadwalnya siang nanti, padahal posisinya belum tidur semalaman karena Bona.

Memang hidup dengan harus selalu memuaskan orang lain begitu menyesakkan.

"Nagyung..."

"Jongho bantuin Nagyung buat--"

Jongho mendadak melepaskan pelukannya paksa, dan ia tahu, beberapa meter jarak Noze memperhatikan mereka di ruang tengah itu, dirinya pasti bersiap untuk hal yang sebenarnya tak mungkin Jongho lakukan. Namun kali ini perlu. Jongho mulai muak dan butuh untuk sedikit mengeraskannya. "Kak Hongjoong itu pasti nemuin kamu kalau memang ada waktunya! Sekarang kamu ngerengek gak akan bisa selesaiin apapun, Nagyung! Grow up! Semua orang lagi sulit di sini!"

Jelas Nagyung terkejut. 

Jongho tak pernah benar-benar membentaknya seperti itu.

Hanya, pilihan apa yang dimilikinya?

Jongho benar-benar tengah merasa berat, berantakan, dan semuanya terjadi secara bertubi-tubi.

Menyedihkannya, tak ada yang pernah tahu.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang