Octagon 3 - 768 : Senyap Lenyap Pt. 5

236 19 1
                                    

"Hongjoong."

Hongjoong menoleh, langsung, begitu suara itu memanggilnya. Tengah berdua bersama Winter, yang berhak mendapatkan waktunya, kini dirinya mendapati bagaimana San berjalan tersenyum ke arahnya. Sehingga di sana, Hongjoong membawa arah tubuhnya juga untuk menghadap, menunggu apa yang dibutuhkannya.

Selagi masih ada waktu.

Sebelum... pulang.

Sebelum Hongjoong akan pulang ke rumah kedua orang tuanya untuk melanjutkan harinya dengan kedatangan kakeknya.

Oh, sungguh mendebarkan.

Kira-kira, apa yang akan terjadi hari ini, ya?

"Ngapain ke sini?" tanya Winter sinis, seketika.

Hongjoong bahkan terkekeh refleks. Sudah lama tak melihat Winter seperti ini. Akhir-akhir ini penuh kesedihan.

Terlebih dengan balasan dari San, tampak shock tak terima--secara bercanda. "Kejam."

"Memang kejam." Winter menggerutu, sampai kemudian membuatnya mendengus.

Sekilas Hongjoong menyentuh punggung telanjangnya, menepuk, tapi arah tatapannya tertuju pada San. "Kenapa, San?"

"Gini." San menjilat bibir bawahnya, lalu tersenyum. "Gue rasa tamu-tamu juga masih belum mau pulang--dan saat gue pikir ulang tentang waktu, kayaknya lebih gak akan keburu kalau gue tunggu acara selesai. Soalnya gue juga mau ikut mereka berdua ke hotel, buat ngobrol santai. Jadi, sekarang aja."

"Sekarang aja apa?" Winter yang bertanya.

Sebenarnya Hongjoong juga belum tahu, tapi dirinya mengernyit sedikit untuk menebak. "Lo butuh gue?"

"Iya." San menjawab tanpa keraguan. "Gue juga tadi udah bilang ke Yunho untuk bawa Wooyoung balik, pun udah minjem duit Yunho buat bayar ke satpam dan--ah, lupain. Intinya, gue butuh lonya sekarang, soalnya kalau nunggu beres acara, takutnya mepet karena gue harus balik lagi ke sini. Ikut gue, ya?"

Hongjoong membawa tatapannya ke arah Winter, meminta izin.

Jika bicara tak rela, secara egois, Winter ingin mengatakannya. Namun dari ketika dirinya sadar bahwa berhubungan dengan Hongjoong butuh banyak pengorbanan, Winter mengangguk pelan, walau setelahnya melihat San dengan sinis.

Balasan dari San agak merasa bersalah, tapi dia segera mencubit pipi Winter yang tak sempat menghindar.

Selagi Winter langsung bereaksi mundur, menatap horor dan tak terima.

Dan Hongjoong mengusap lagi punggungnya, mengangguk menyetujui. "Okay, boleh."

"Thank you." San bernapas lega, untuk melihat ke arah Winter, seperti siap untuk menggodanya lagi. "Maaf, ya? Gue pinjam dulu pacar lo. Kan besok bisa berduaan lagi, ya? Enak, 'kan, berduaan?"

Walau sedikit bersemu merah, Winter masih memperlihatkan bahwa dia bisa mengangkat tangannya untuk memukul San yang senang menjahilinya.

Hingga Hongjoong sedikit mengambil alih, penasaran akan satu hal. "Tapi San, tentang kumpul besok, gue belum tau di mana tempatnya? Di Lotus? Atau gimana?"

San mengerjapkan mata, lalu melihat ke arah Winter. "Yeosang ngasih tau lo gimana?"

"Katanya nanti di hari H bakal di shareloc." jawab Winter, teralihkan dari kekesalannya.

San kembali pada Hongjoong, untuk menjilat bibir bawahnya, dan berpikir bahwa tak ada salahnya memberitahu mereka berdua, yang nyatanya sudah tahu akan eksistensi kembali rumah lama mereka. San sedikit merapat, berjaga. "Well, sebenarnya tempatnya itu di rumah lama--rumah Om Jaruga."

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang