Octagon 3 - 716 : Trauma dan Karma Pt. 10

172 26 45
                                    

Tiga dalam keheningan.

Permasalahannya di sana adalah, mereka diam dalam tak mengerti.

Keeho, tak mengerti, walau San sudah memberikannya kode, untuk menyelesaikan hal... yang tak dirinya ketahui, apa tepatnya.

Nagyung, tak mengerti, selain ucapan Hongjoong yang terngiang di benaknya, di mana dirinya pikir ia yang memiliki kendali, rupanya bukan.

Sedangkan Jongho, hanya tak mengerti satu hal.

Sebenarnya apa yang Nagyung rasakan terhadapnya.

Selagi... selagi Jongho sendiri tahu, jauh di lubuk hatinya, masih ada seseorang tersisa, namun ia pun tahu, waktu bisa mengubah segalanya. Jongho tahu, tidak akan pernah mengecewakan pun meninggalkan Nagyung. Jadi Jongho tentu akan merubah. Menghapus memori, meninggikan perasaan yang pernah dirasakannya lebih dahulu, tanpa keegoisan, setelah memiliki Nagyung.

Sayangnya, memang hanya dirinya yang seperti itu.

Entah, apa Nagyung memiliki perasaan atau tidak terhadapnya, yang jelas, beberapa bulan terakhir ini sangat menyakitkan.

Apa yang Saerom katakan terhadapnya?

Nagyung menyukai siapapun karena terbiasa?

Atau Nagyung menyukainya, karena dirinya dekat dengan Hongjoong?

Jadi, sebenarnya, apa yang Nagyung rasakan terhadapnya?

"Jongho..."

"Aku punya pertanyaan dan tolong jawab dengan jujur, Nagyung." Jongho bersuara. Tidak ada basa-basi sama sekali. Terlanjur, kini ketiganya sudah berada di tempat, dan pembicaraan ini akan datang dalam waktu dekat. Sehingga, menghindar adalah hal tak berguna. Jongho pun saat itu mencoba menatap Nagyung, yang bersebrangan dengannya. "Pernah atau gak, kamu cinta sama aku?"

Nagyung dibuat terkejut, bahkan pupilnya membulat seketika.

Di sana, Jongho harus menahan diri.

Hongjoong bilang, bukan dirinya yang harus memutuskan hubungan.

Satu hal yang bisa dilakukannya hanyalah membuat keadaan lebih jelas diantara mereka.

"Pernah atau gak?"

"Pe-pernah, tentu aja..." Nagyung menjawab secara tertekan.

Jongho tersenyum tipis, lalu melanjutkannya. "Kalau sekarang?"

"Jongho, Nagyung gak mau--"

"Jawab." Jongho memotong, dengan napas tertahan.

Dalam paniknya, Nagyung menatap Jongho dan Keeho bergantian. 

Padahal Keeho sedang dibuat ternganga, merasa tak nyaman, sebelum mengeluarkan suaranya. "Bang... sumpah, gue gak ada hubungan lebih sama Nana. Ini yang Bang San maksud, 'kan? Gue gak ngapa-ngapain, Bang, demi Tuhan. Gue udah tanya nyaris ke semua yang dekat sama gue--"

"Ini untuk Nagyung dulu." Lagi, Jongho memotong, agar percakapan mereka tak diinterupsi. Jongho kembali untuk Nagyung, yang sudah terlihat berkaca-kaca. "Kita sudah pernah bicarain ini beberapa bulan lalu, Nagyung. Dan yang aku rasakan masih sama; aku sayang, ah... aku cinta sama kamu, tapi aku sudah kehilangan kamu sejak kejadian akhir April itu."

"Jongho--"

"Upaya apapun kamu untuk ngelak itu, gak merubah apapun yang aku rasakan dari perlakuan dan sikap kamu selama berbulan-bulan." Jelasnya, Jongho tak membiarkan kalimatnya disela. Jongho berusaha terus lekat pada Nagyung, walau perasaannya sakit, senyeri apapun yang pernah dirasakannya. "Aku kehilangan kamu di hari itu, Nagyung. Kamu pergi, dan entah... dengan siapa aku bertahan di hubungan ini."

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang