Octagon 3 - 595 : Merajut Memisahkan Pt. 2

216 22 16
                                    

hari ini?
hari ini ya ya ya ya? :(
tapi kalau misalnya sibuk gapapa lain waktu aja
nana cuma kangen...

dan masih sedih tentang ayah bunda

Pesan balasan itu cukup membuat Jongho menghela napasnya.

Walau satu detik setelahnya, masuk kembali bubble terakhir untuk memperbaikinya.

*nagyung
maaf

Jongho tak bisa merasa marah, atau sakit hati. 

Sebenarnya merasakannya, namun semua terasa salah.

Salah lantaran Jongho seharusnya paham, bukan? Nagyung tengah terpuruk, perihal Gongyoo dan Jihyun, sebagaimana Hongjoong juga, yang Jongho inginkan, dirinya bisa menemani keduanya sekaligus. Bagaimana pun juga, dua orang itu terikat dengannya, bukan?

Tapi entah... bagaimana menjabarkan perasaannya sekarang, Jongho tak tahu...

Di posisinya duduk bersandar, di common area lantai 6 pada agensinya tersebut, Jongho hendak membalas pesannya. Namun sapaan seseorang, membuatnya mengangkat wajah dan langsung meluruskan posisi duduknya.

"Good morning, Jongho."

Jongho melihat bagaimana Bona mendudukkan dirinya di sofa single, samping berbeda sisi dari sofa panjang yang didudukinya. Jongho refleks mengunci layar, untuk membalas senyum dan juga sapaannya. "Good morning, Kak Bona."

"Hari ini gak ada kuliah?" Bona bertanya, ceria tapi tetap santai--terkesan begitu anggun. Bona menaruh tasnya di atas meja, lalu mencoba merogoh sesuatu dari dalamnya. "Tidurnya nyenyak semalam?" 

"Hari ini ada kelas, sore dan tidur cukup nyenyak." jawab Jongho. "Kak Bona sendiri bagaimana?"

"Well," Bona agak terkekeh, mendapatkan apa yang dicarinya, yaitu ponselnya sendiri. Bona mengangkat ponselnya, tersenyum lagi pada Jongho. "Lumayan. Tadi baru selesai tampil di SpeZ, ya? Kihyun juga?"

"Iya, tadi bersama Kak Kihyun, tapi kembali ke sini dengan manajer masing-masing."

Bona mengangguk, menggulir layarnya, sebelum mengetikkan sesuatu. Mungkin menulis pesan, entah pada siapa. "Pasti kesibukan masih banyak banget di depan. Pokoknya jaga kesehatan, dan jangan sampai sakit. Minum vitamin itu wajib."

Mendapatkan perhatian dari seniornya tersebut, membuat Jongho mengangguk lagi--merasa senang sendiri. Dari yang Jongho lihat, tampaknya Bona--sebagai perempuan--baik-baik saja di tempat ini. Yang Baejin pernah sampaikan padanya, belum terlihat dari kacamata Jongho sendiri.

Saat itu, Jongho melihat dari arah elevator, Kihyun--salah satu penyanyi solo di Wild Card Entertainment tersebut--berjalan ke arah mereka. Jongho belum sempat menyapanya juga, karena Kihyun lebih dahulu mengedik padanya dengan senyuman, lalu melewati sofa yang di duduki Bona sembari mencubit samar pipinya.

Refleks Bona menoleh, dan langsung protes atas perbuatannya. "Gue ngirim chat, Ki!"

Jongho terdiam.

Sedangkan Kihyun tetap berjalan, sampai meninggalkan keduanya, tanpa menoleh, walau sedikit membalasnya. "Gak bawa ha-pe!"

Bona berdecak, memasukkan ponselnya kembali dalam tas seraya memutar matanya.

Jadi perhatian Jongho kembali pada Bona, yang kemudian melihatnya.

"Jujur, dia nyebelin."

"Ah..." Jongho mencoba untuk membuatnya menjadi kekehan. Ya, seperti bagaimana cara merespon seseorang yang lebih tinggi, harus siap untuk selalu terlihat tertarik akan topiknya. Takutkan kecanggungan, Jongho segera bertanya, dengan apapun yang terlintas di pikirannya. "Itu... Kak Bona dan Kak Kihyun. Tentang hubungan--"

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang