Octagon 3- 721 : Mengarak Kematian Pt. 1

318 21 35
                                    

"Ada waktu untuk turun, tapi tidak sekarang."

Walau awalnya agak sulit, namun pada akhirnya, Hongjoong ikut untuk menerima keadaannya sekarang. Sejujurnya memang dirinya sangat ingin ada saat mereka mengantarkan Yoonsu pada peristirahatan terakhirnya. Jika akal sehatnya tak dibuat untuk bekerja, jikalau Shownu gagal menjaganya, ada kemungkinan sosoknya akan diganti dari pihak ibunya. Belajar dari keadaan manajer mereka sekarang, Hongjoong mempertahankan diri untuk menahannya.

Terlebih, pemakaman itu dihadiri beberapa anggota kepolisian.

Bagaimana pun juga, ayah dari Yoonsu--juga Chaeyoung--sang Immanuel tersebut sudah ditangkap, atas kasus penyuapan jaksa dan juga pelecehan di bawah umur. Jadi datangnya sosok tersebut tentu dikawal oleh mereka, setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Kapan sidangnya? Entah.

Terlalu banyak orang untuk disidang.

Hongjoong tahu, tak hanya mobilnya yang berada di sana.

Ada mobil Yunho, berjarak beberapa meter di belakangnya.

Tapi pikiran Hongjoong hanya terfokus satu, pada dua tangkai bunga yang dibawanya, setelah mampir untuk membeli. Benar, hanya tangkai, bukan dalam buket. Hongjoong tak berniat memberikan banyak. Kematian mereka terlalu menyakitkan untuk dibayangkan.

Saat menunggu, Hongjoong menoleh perlahan pada Shownu, di posisinya yang bersandar, di jok belakang tersebut.

Shownu hanya tetap diam, menatap ke depan.

Hanya terasa dari Hongjoong, untuk melepaskannya.

"Lo ngelakuin penebusan..." Hongjoong berbisik, sejenak diam. "Tapi apa yang sebenarnya ditebus?"

Itu bukan pertanyaan untuk Shownu dapat menjawabnya.

Lagi pula, Hongjoong tak butuh dijawab. "Lo pergi, disuruh bokap, untuk atasi Nagyung, karena penjaga sebelumnya berkhianat. Di saat yang sama, Yoonsu nusuk gue. Lo perlu tanggung jawab, kalau gak lo bakal diganti. Nyokap gue pasti ganti lo, maka dari itu beliau ngasih tugas buat lo lakuin hal yang sama ke Yoonsu kayak yang Yoonsu lakuin ke gue. Lo lakuin tugas lo, atau lo memang gak mau berhenti bekerja untuk bokap?"

"Saya tidak bisa menjawab itu."

"Gue tau lo gak bisa lepas." Hongjoong membalas dengan kecewa, memalingkan wajahnya. "Karena lo terikat, bukan berdiri untuk kemanusiaan. Lo seharusnya tau, Yoonsu cuma lakuin hal selayaknya seorang kakak lakuin, karena gue bakal lakuin hal yang sama untuk Nagyung."

Shownu hanya tersenyum.

Sayangnya Hongjoong tak berhenti. "Di sisi lain, apa lo gak punya keluarga? Apa lo gak bisa nempatin diri sebagai seorang kakak?"

"Nampaknya kematian Yoonsu begitu mengganggumu, Tuan Muda."

"Gimana caranya buat gak ganggu? Gue ada di mobil yang sama dengan pembunuhnya."

Shownu tersenyum tipis kala itu. Ada jawaban terpatri di kepalanya. "Ini bukan pertama kalinya saya membunuh untuk Tuan Muda, dan ya, saya berdiri bukan untuk kemanusiaan. Saya berdiri untuk melindungi Tuan Muda sampai kontrak saya berakhir."

"Dan kapan itu berakhir?"

Barulah Shownu merasakan sebuah perasaan, berupa kegundahan yang sebelumnya tertahan di balik dindingnya. Shownu tetap tak memperlihatkannya, karena di sana, hanya dirinya yang merasakannya. "Mungkin tidak akan pernah berakhir selama Tuan masih hidup."

Karena itu berarti, Shownu semakin jauh, jauh, dan jauh lagi, dari satu-satunya anggota keluarga tersisa dalam hidupnya.

.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang