Octagon 3 - 626 : Selamat Kembali Pulang Pt. 3

221 23 20
                                    

Begitu Hongjoong terlihat, memasuki club yang masih cukup sepi karena belum dibuka untuk dimulainya acara--selain beberapa anggota lingkaran dalam angkatannya yang diminta datang lebih dahulu--Juyeon langsung melesat, mendekat padanya, dan meninggalkan mereka yang tengah bicara dengannya. Juyeon mengerang seketika, tampak seperti akan protes, tapi hanya mendapatkan tepukan di bahu dari Hongjoong sebagai sapaan pertama.

Juyeon mendengus, selanjutnya memutar mata. "Lo lama banget!"

"Baru mulai juga jam 9 nanti." Hongjoong menjawab, santai. "Kita kan udah gak butuh ngapa-ngapain selain party. Semua footage udah kepegang, dari budak dan anggota. Santai aja. Di sisi lain, bakal gue kasih besok ke pihak atas."

"Beres lo dari Kolenmijn?" tanya Juyeon.

Hongjoong mengangguk tanpa ada masalah. "Mungkin main dulu bentar di Kolen, nanti langsung balik sini. Gak makan waktu."

"Oke." Juyeon menerimanya, tapi setelahnya mengerang dalam desahan. "Tapi gue bete dari tadi! Semuanya udah gue kerjain--astaga, Mingi juga gak bisa gue ajak teleponan. Younghoon pun. Tsk!"

"Tapi lo dari tadi sama Taeyang?"

Pertanyaan itu membuat Juyeon langsung menatap datar, tapi mengangguk. "Ya. Taeyang ada di meja bar tuh, kalau lo nyari."

Segera Hongjoong mengalihkan perhatiannya pada area yang dimaksud.

Juyeon nyaris berucap lagi, niatnya untuk membahas hal random saja, terkait lingkaran dalam. Bahkan niatnya bertanya hal yang sudah jelas saja, hanya untuk mendapatkan sedikit perhatiannya.

Namun Hongjoong telah memilih berlalu, untuk berjalan menuju bagian yang dilihatnya, untuk mencapai seseorang. 

Juyeon ditinggalkan dengan rasa tak percaya--bersikap dramatis, benar-benar terluka seperti orang yang dikhianati. "Ya, tapi maksud gue jangan tinggalin gue langsung, coy?"

Sedangkan Hongjoong malah terfokus berjalan lurus ke arah yang dituju. Hongjoong memang melihat, Taeyang tengah mengobrol dengan seorang bartender yang berada di balik meja tinggi tersebut, hingga kemudian ketika dirinya tiba, dua pihak itu melihatnya.

Ada rasa bingung saat Hongjoong berdiri di samping Taeyang, dan menatap bartender tersebut.

"Tuan, tadi Tuan Prananto kemari."

Ucapan bartender itu membuat Hongjoong lebih terkejut. Hongjoong segera kembali pada Taeyang, untuk mengonfirmasinya. "Bokap gue tadi ke sini?"

"Sama bokap gue." Taeyang memperjelas, lalu tersenyum. "Sebentar. Sekitar jam 4 sore."

"Untuk?"

"Ngajak bokap gue cek tempat?" Taeyang menjawab, entah dalam keraguan, entah tak ingin memberikan detail.

Hongjoong masih kebingungan, tak percaya sendiri.

Sampai bartender itu berucap kembali. "Tuan Prananto menitipkan pesan, untuk segera mendatangi beliau setelah waktu luang."

"That's weird." Hongjoong seperti enggan menerima pesannya. "Bokap gue seharusnya bisa kontak gue secara langsung."

"Kebetulan bukan selalu hal yang mengerikan, Hongjoong."

Kalimat Taeyang hanya membuat Hongjoong melihatnya, tersenyum, dan setelahnya menepuk bahunya. "Coba untuk ditusuk, saat tak siap. Mungkin itu bisa ngasih lo jawaban kenapa lo jadi harus sewaspada ini."

"Dan curiga ke seseorang diantara kami juga gak perlu, toh, kami berdua yang justru bicara dengan bokap lo." Taeyang menjawab dengan santai, membalas senyumannya, kemudian mundur satu langkah. Seperti mempersilahkan, memberikannya ruang. "Lebih baik kalian ngobrol dulu. Gue pergi ke belakang sebentar. Mastiin sekitar tetap aman."

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang