Octagon 3 - 618 : Separuh Bimbang Pt. 3

185 20 19
                                    

"Cuma hari ini aja... ya?"

Satu pertanyaan tipis, dari Winter, begitu dirinya melihat Hongjoong keluar dari kamar mandi, setelah selesai membersihkan diri, selepas pulang dari seluruh kegiatannya. Termasuk, mampir ke rumah sebelah, karena telah membuat janji dengan Jennie, dan melakukan siaran langsung seperti rutinitas yang harus mereka lakukan, sebagai pembayaran pada Checkmate.

Hongjoong sudah berpakaian, padahal tak biasanya ia demikian jika di rumah. Tapi Hongjoong tak berniat mengundang apapun, selain jika itu keinginan Winter sendiri. Hongjoong pun menghampiri Winter yang duduk di sofa, dikarenakan dirinya memang menggunakan kamar mandi luar, sembari menggosok rambut basahnya dengan handuk yang lebih pendek.

Saat itu Winter berkutat dengan ponselnya. Winter menatapnya, butuh jawaban.

"Iya, cuma hari ini dan memang pendek sekali." Hongjoong menjawab, lalu mendudukkan dirinya di samping Winter, di sofa tersebut. 

Sedangkan Winter menyandarkan kepalanya di bahu Hongjoong, sembari menggulir layar dan membiarkan sang kekasih melihatnya. Bermaksud memang memperlihatkannya."Langsung rame diomongin di media sosial."

"Live tadi?" tanya Hongjoong memastikan. Bisa terlihat bagaimana cuplikan-cuplikan dari siaran langsung yang dilakukannya bersama Jennie, sudah tersebar banyak di kalangan para fans.

Bersamaan dengan itu, bagian di mana mereka berciuman terputar. "Iya." Winter menjawab, nadanya terdengar sedih.

Hongjoong yang masih mencoba mengurangi kadar air pada rambutnya, melirik pelan. "Tapi DirUt Checkmate sudah tau kalau kita pacaran."

"Hah...?" Winter dibuat terkejut seketika, langsung menatapnya. "Serius, Kak? Kak Hongjoong ketahuan atau--"

"Kak Hongjoong bilang." Hongjoong tersenyum dan perlahan melepaskan handuk--menaruhnya di atas paha. Hongjoong mengangkat dagunya, yang menatap sangat terkejut, begitu lembut adanya. "Gimmick banyak merusak hal. Kak Hongjoong merasa perlu kasih tau tentang hubungan asli, tapi, ya, jawabannya memang kurang memuaskan."

Seketika itu juga Winter meluruskan tubuhnya.

Hongjoong dengan terpaksa melepas sentuhannya.

Selagi Winter benar-benar menatap, ingin lebih lanjut. "Terus apa yang... kurang memuaskan?"

"Beliau bilang, kemungkinan gimmick Kak Hongjoong berakhir di tahun 2025."

"S-selama itu...?" Winter tercicit seketika, seperti tertohok jantungnya, padahal belum diketahui juga hubungannya dengan Hongjoong akan sejauh dan sepanjang apa--walau Winter yakin pada dirinya sendiri.

Hongjoong tersenyum, dengan terpaksa. "Karena bukti paling nyata, gimmick kami banyak kasih engagement besar, dan... fans baru lebih banyak. Alasan Checkmate kejar Venom saat itu pun, karena ingin gunakan gimmick kami, dan gak mau kasih keuntungan untuk agensi lain. Jadi harus kami, dan harus Checkmate."

"Itu lama banget..." Winter merintih, suaranya agak gemetaran. "T-tapi Winter paham. Winter gak mau ngerengek. Cuma... Winter harus apa... untuk redain sakit ini?"

"Jangan ditonton." Hongjoong meraih ponsel Winter untuk mengunci layarnya.

Sambil menatap, Winter menggigit bibir bawahnya, menahan diri. "Tapi gak tau apapun juga bikin sakit, Kak..."

"Lebih sakit mana sebenarnya?" Hongjoong menaruh handuknya ke samping, untuk menggantinya, dengan menangkat pinggan Winter dan mengarahkannya duduk di atas pahanya--sekarang, tampak seperti kebiasaan mereka. Hongjoong sendiri mendapati Winter sudah mulai terbiasa, tapi di sana, dirinya menahan tangannya di dada sang lelaki. "Tau atau gak tau?"

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang