Octagon 3 - 761 : Malam Suci Pt. 1

168 18 5
                                    

Setelah sejak tadi mengamati, akhirnya Mingi melihat satu mobil berhenti itu adalah mobil yang menjadi tujuannya. Dari dirinya yang semula hanya membiarkan bagaimana orang-orang melewatinya di parkiran itu, kini bisa tersenyum. Kebetulan Mingi datang menggunakan motornya, lagi, tapi bersiap dengan helmet tambahan. Barangkali, sosok yang ditunggunya mau pulang bersama nanti?

Ada dua mobil, sebenarnya.

Namun yang ditunggu adalah salah satunya, yang kemudian keluar dari kursi belakang, dan menunggu dua lainnya ikut turun. Sampai kemudian Soobin, sosok itu, lebih dahulu melihat ke arah Mingi, dan membuatnya pamit kepada Alanna, pun Ayah barunya, Abimana, untuk berpisah di sana. Selagi dari mobil satunya, Seungwoo turun bersama Suzy.

Begitu melihat yang dimaksudkan adalah Mingi, mereka membiarkan Soobin.

Jadi, tampak kekanakan memang, tapi Soobin tersenyum lebar dan langsung menghampirinya. Seolah tak terganggu atas beberapa orang yang tak sengaja lewat, melihat sosoknya dan bertanya-tanya--apa benar dia sosok yang diberitakan, mengingat wajah dari Soobin jarang dipublikasikan?

Setidaknya, tak terlalu mengekang.

"Kak Mingi." Soobin tersenyum lebar di sana, sebelum tiba-tiba menggenggam tangannya, di bawah. "Gue kangen."

"Kita baru gak ketemu sekitar 4 jam?" balas Mingi yang sadar betul, dirinya selalu menemani Soobin, sampai tadi mereka harus berpisah lantaran untuk bersiap pergi. 

"Sudah kangen." jawab Soobin lagi, begitu ceria.

Mingi bisa memahami itu. "Karena semua yang lo ceritakan tadi, ya, ke gue?"

"Iya." balas Soobin cepat. "Setelah Kak Hongjoong pergi, dan lo datang, gue udah jelasin semua alasannya, 'kan? Gue gak bisa sebahagia ini sekarang, apalagi semua berkas-berkasnya udah gue serahin ke nyokap, dan sisanya tinggal nunggu waktu aja."

Secara perlahan, tanpa kentara, Mingi membalas genggaman tangannya. "Semua bakal membaik, Soobin. Percaya sama gue."

"Gue selalu percaya sama lo." Soobin membalas senyumannya, sebelum teralihkan pada empat orang yang hendak melewatinya.

"Soobin, rekening kamu masih dibekukan loh." ucap Suzy cukup khawatir, sebelum teralih pada Mingi. "Mingi, halo."

Soobin memutar mata sekilas. "Kak, jangan bersikap seolah beberapa jam lalu gak ketemu Kak Mingi deh di rumah."

"Lo juga tadi." Mingi berbisik tipis di dekat telinga Soobin, lalu membalas Suzy. "Halo, Kak. Oh, untuk itu ya, verifikasi undangan sekaligus angpao nikah?"

"Iya." jawab Suzy, sebelum melirik Seungwoo. "Cashless soalnya."

Segera Mingi mengibaskan tangannya. "Anggap saja Soobin plus one saya, Kak."

"Loh, merepotkan." ucap Alanna dengan lembut, bernada khawatir.

Selagi Mingi mencoba meyakinkan bahwa itu bukan masalah, tak sengaja dirinya melihat Yeosang dan Jongho keluar dari mobil yang sama, tiba di tempat. Soobin pun menangkapnya, membuatnya segera mendorong Suzy, pun Alanna, sehingga Seungwoo dan Abimana turut mengikuti.

"Sudah, sudah. Duluan. Soobin mau bareng teman-teman lainnya."

"Langsung masuk tapi, ya?" Alanna berpesan, sampai menoleh dari langkahnya yang sudah maju.

Soobin mengusir mereka secara sopan.

Sehingga Abimana pun terkekeh dan mengajak ketiga lainnya untuk berjalan bersamanya menuju tempat penerimaan tamu.

Soobin saat itu langsung melambai, mencoba menarik perhatian Yeosang dan Jongho, di mana sang temannya menangkap dan segera mendekat bersama. Soobin kembali menggenggam tangan Mingi tanpa menoleh, menunggu mereka tiba.

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang