Octagon 3 - 616 : Separuh Bimbang Pt. 1

194 20 23
                                    

Kala itu, Hongjoong mengecek jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Sudah waktunya untuk berpisah, lantaran ia harus pergi ke kampus, sebelum menuju sebuah club di daerah Batavia Pusat, yang sudah ia sewa untuk esok hari. Hongjoong harus dengan rela melepas Soobin kembali, setelah menghabiskan berjam-jam cukup intens dengan pembicaraan mereka.

Saat itu, Hongjoong tersenyum, menatapnya yang juga tak rela.

"Nginap dong, Kak... masih banyak yang harus kita bicarain..."

"Kangen punya teman, ya?" Hongjoong terkekeh kecil, sedikit menggodanya.

Tak disangka, Soobin mengangguk jujur, tak menutupinya. "Maklum. Anak bungsu. Butuh perhatian."

"Kok lucu ya, kalau dengar langsung dari sumbernya?"

Soobin malah merengek padanya. "Kak, ayolah. Om Abi gak bisa diajak nonton anime. Gue pengen nonton walaupun rewatch koleksi gue."

"Gue juga bukan orang yang bisa diajak nonton anime sih..." ucap Hongjoong sambil meringis kecil.

"Kak~"

"Besok gue ke sini lagi, pagi, tapi cuma sebentar karena ada urusan panjang." Hongjoong menawarkan diri, walau sebenarnya ia juga butuh. Butuh untuk menggali lebih jauh. Butuh untuk memahami situasi sendiri. "Oke? Pagi sekitar—"

Sedikitnya Soobin menyela, secara sopan. "Kak, tapi... besok gue diajak Om Abi keluar..."

"Loh?" Hongjoong terkejut. "Serius keluar?"

Walau sedikit ada keraguan, tapi Soobin mengangguk. "Permintaan gue sih sebenarnya. Kak Aura... err, Kak Suzy lagi down banget perkara baliknya gue sama nyokap, ditambah hilangnya pekerjaan. Soalnya, Kak Seungwoo juga keancam hilang pekerjaan, dan mereka lagi benar-benar berat. Gue khawatir, dan gue gak bisa nunggu sampai kakak gue ke sini lagi, jadi gue minta bantuan Om Abi, dan... mau gimana lagi?"

"Nyokap lo ikut?"

"Gak." Soobin menggelengkan kepala, sedikit tersenyum. "Nyokap bilang bakal terus nungguin bokap gue... karena cuma mau bilang ke dia, buat tetap kuat hadapi semua, walau gak ada yang berdiri di pihaknya..."

Di titik itu, Hongjoong hanya bisa menggelengkan kepala. "Gue cuma mau bilang, nyokap lo luar biasa."

"Sangat." Soobin tersenyum bangga, namun memiliki banyak perasaan bersalah. Hanya, Soobin tak ingin menonjolkannya, jadi dia mengalihkan pembicaraan lagi. "Gue mungkin selesai sore, sekitar jam 5 mungkin? Soalnya Kak Suzy juga besok bakal ke gereja, udah janjian sama orang di sana sorenya. Buat nenangin diri, kebiasaannya dia."

"Terus lo balik?"

Soobin mengangguk. "Walau gue gak mau sekalipun, tapi gue juga gak mau repotin Kak Seungwoo. Ah... sedih rasanya karena gak bisa hadir ke pernikahan mereka... kalau gue ingat-ingat."

Dengan itu Hongjoong ikut tersenyum. Namun mendadak terbesit di pikirannya sebuah ide. Hongjoong mengambil selangkah mendekat pada Soobin, mengutarakannya segera. "Soobin, apa lo mau ketemu Mingi?"

"Hah...?" Soobin malah terkejut, dan membuatnya terkekeh canggung. Soobin lalu menunduk sambil menggelengkan kepalanya. "Nanti aja, Kak. Kita urus dulu urusan kita yang—"

Namun Hongjoong menangkap sesuatu, karena tak seperti ini respon yang diharapkannya. "Lo gak mau ketemu dia? Mingi lakuin banyak cara loh, buat terus bisa datang ke makam lo, padahal tempat lo dimakamkan itu super privat."

"Oh, gue senang dengarnya..."

"Lo gak mau?"

"Mau kok, cuma gak sekarang."

OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang