Adrian menundukkan kepala lesu setelah mengenali memori-memori yang merasuk ke ingatannya belum lama ini. Adrian tahu pemilik ingatan tersebut adalah dirinya saat itu. Di masa dimana Adrian berpikir bahwa ia adalah salah satu dari manusia yang hidup di dunia ini.
Tapi satu hal yang baru Adrian sadari mengubah pandangannya tentang kehidupan, yaitu bahwa realitanya Adrian Mangkudewa, dirinya sendiri adalah sesosok karakter dalam novel romantis urban. Ia tidak lain hanyalah umpan meriam yang ditakdirkan menjadi batu loncatan dari seorang protagonis yang telah ditentukan sedari awal.
Adrian yang baru saja menempati tubuh baru sangat senang tatkala harus dilahirkan kembali sebagai Adrian Mangkudewa muda. Ia berpikir kesempatan yang dihadirkan untuknya adalah kesempatan untuk menebus masa depannya yang suram dan kembali bangkit untuk mengalahkan musuh bebuyutannya di kehidupannya yang lalu. Siapa sangka Adrian justru menemukan bahwa rencananya itu tidak akan semudah yang dia pikirkan.
Jika ingatan isi novel tersebut adalah benar maka protagonis yang ternyata juga musuh bebuyutannya di dunia ini akan sulit ditangani karena dia memiliki sistem halo protagonis. Sistem halo protagonis ini sangat tidak masuk akal dan akan selalu menyelamatkan muka protagonis. Sistem tersebut juga memberikan misi dimana salah satu dari mereka adalah dengan menghancurkan para penjahat. Dan salah satu penjahat yang terdaftar adalah Adrian sendiri.
"Saya selalu berpikir saya menghadapi seorang jenius bisnis, siapa sangka jika ingatan di kepala saya itu benar maka dia adalah orang beruntung dengan sistem cheat," keluh Adrian di depan wastafel.
"Dan lebih buruknya lagi saya ditakdirkan untuk mati seperti kehidupan saya di masa lalu. Huh, lalu apa tujuan saya terlahir kembali jika dunia yang saya tinggali adalah panggung teater yang susunannya sudah diatur sedemikian rupa untuk menciptakan happy ending protagonis??" teriak Adrian frustasi. Ia menarik rambut di kepalanya karena kesal.
Setelah mendamaikan diri, Adrian akhirnya menetapkan tujuannya. Ia mengubah rencananya yang sebelumnya ingin menghancurkan musuh bebuyutannya menjadi "untuk dengan cara apapun dan di kondisi manapun tidak akan terlibat secara langsung dengannya".
"Saya tentu masih ingin membalaskan dendam saya padanya tapi dia jelas adalah orang yang berbahaya. Dia bisa secara sengaja menghancurkan seluruh hidup saya seperti di masa lalu karena sistem itu mendukungnya. Tidak ada cara, saya harus menyingkir dari hidupnya sembari memikirkan cara untuk menghambatnya tanpa sistem mengenali saya sebagai penjahat." ungkap Adrian.
Berkat sedikit informasi dari ingatan novel di kepalanya, Adrian menyadari bahwa untuk dikenali sebagai penjahat, Adrian harus melewati standar penganggu yang diciptakan sistem halo protagonis. Selama sistem tersebut tidak mengenainya maka Adrian akan tetap mampu membunuh protagonis. Adrian hanya perlu memainkan sedikit trik halus.
Dan dengan pemikiran itu, Adrian menatap kalender di hadapannya. "21 Desember 2010... Hari itu harus menjadi awal protagonis untuk memasuki kehidupan saya, dan hari itu akan menjadi besok."gumam Adrian.
Ia meraih ponselnya dan menghubungi orang tuanya. Ia perlu memperbaiki satu per satu hal dan dia mulai dari orangtuanya terlebih dahulu.
"Mari lihat! Saya pasti akan menghancurkan anda di kehidupan ini, Jack. Tidak pernah ada kata terlambat untuk membalas dendam," ungkap Adrian di dasar hatinya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjahat Yang Membalas Dendam
Teen FictionAdrian cukup beruntung untuk kembali ke masa lalu setelah kematiannya yang menggenaskan melawan musuh bebuyutannya. Adrian yakin bahwa dia pasti bisa menjatuhkan musuhnya itu setelah hidup dan melewati kematian sekali. Namun, yang tidak Adrian sangk...