Jack pergi ke bagian paling atas di sekolahnya yang Jack tahu hampir tidak pernah dikunjungi oleh siswa lain. Disana dia langsung mengutarakan kekesalannya dengan berteriak kencang ke udara.
"AAAAAAHHH!" teriak Jack sambil menatap pemandangan lingkungan sekolah yang tenang.
"Sial! Apa yang salah dengan dunia ini? Ada sesuatu yang aneh, tapi saya tidak tahu apa.. Ini masih dunia saya yang sama, kan? Hah .. Apa itu gangguan di belakang layar?" tanya Jack di lubuk hatinya.
"Hei, sistem! Cepat beritahu saya, bajingan mana yang melakukan ini?" tanya Jack yang sedetik kemudian pandangannya teralihkan ke arah tandon air tak jauh di hadapannya. Jack yakin dia merasakan pergerakan manusia di sekitar sana.
"Siapa itu?!" teriak Jack masih berdiri di tempatnya.
"Huh, kamu ini memang aneh, ya?" ucap remaja laki-laki, yang tidak lain adalah Bobby.
Bobby memang biasanya akan berada di rooftop ini saat dia ingin berbicara sendirian dengan bossnya. Namun, siapa yang menyangka bahwa saat dirinya hendak turun Bobby merasakan pergerakan lain datang dari luar pintu. Sontak dirinya yang terkejut tanpa pikir panjang langsung saja menyembunyikan dirinya di balik tendon air yang besar.
Disana dia bisa mendengarkan teriakan Jack yang menurutnya lucu.
Dan sekarang setelah Jack menyadari keberadaannya, tidak ada alasan untuknya menghindar dari remaja misterius yang Bobby yakini memiliki tujuan lain seperti dirinya. Dan untuk memecahkan teka-teki seperti itu, Bobby jujur jadi cukup tertarik dengan musuh Heseol dan Adrian satu ini.
"Kenapa kamu bersembunyi?" tanya Jack dengan raut wajah tidak suka.
"Memangnya saya terlihat sedang bersembunyi??"
"Apa maksudmu?! Jangan bermain-main dengan saya!" ucap Jack dengan arogan. Bobby hanya bisa menaikkan sudut mulutnya seolah Jack merupakan lawan yang buta karena dia bahkan tidak tahu siapa yang sedang dia coba hadapi. Dan memang kenapa jika Bobby ingin bermain-main dengannya?
"Dengar! Ini adalah wilayah kekuasaan saya! Tempat ini! Jadi wajar kalau saya ada disini. Dan untuk anak baru seperti anda, baiklah ... saya akan membiarkan ini terjadi hanya kali ini! Tapi apa-apaan dengan teriakan itu? Sangat menganggu." ucap Bobby dengan santai.
Dia kemudian mendekati Jack dan menekan tangan kanannya di bahu pemuda tersebut, tetapi sesuatu yang tidak Jack pahami adalah bahwa pemuda didepannya ternyata sangat kuat.
"A-Ada apa dengan anda?" tanya Bobby yang kaget karena awalnya dia ingin membuat Jack berlutut akibat dorongan kekuatan tangannya.
"HAHA! Saya sudah bilang, jangan bermain-main dengan saya!" ucap Jack yang langsung meraih tangan Bobby dan menghempaskannya ke lantai semen yang kasar.
"Arghh ...," gumam Bobby sambil berusaha menahan rasa sakitnya akibat dihempaskan dengan sangat kuat oleh Jack. Kali ini pandangan Bobby terhadap Jack segera berubah. Dia tidak lagi merasa berasa di atas langit saat bertemu dengan bajingan di depannya.
"Teknik itu ... Itu teknik yang kuat ... Mirip! Sangat mirip seperti milik Boss!" pikir Bobby yang kemudian membayangkan adegan berkelahi bossnya yang dulu sempat dia saksikan.
"Orang ini berbahaya." ucap Bobby yang langsung melabeli Jack yang di depannya masih berdiri dengan raut kesal.
Sementara Bobby memikirkan hal seperti itu, Jack justru sangat kesal karena lagi-lagi prediksinya tentang dunia tidak berjalan seperti di kehidupannya sebelumnya.
"Tidak pernah dikunjungi, pantatku! Rowen pembohong!" gumam Jack yang tanpa ia sadari langsung membuat Bobby berkerut kebingungan. Karena gumaman pemuda itu terdengar jelas di lingkungan rooftop yang hening.
"Mengapa bocah kuat ini menyebut Rowen seperti mereka sudah kenal lama? Apa mereka saling terhubung? Tunggu! Jangan-jangan ..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjahat Yang Membalas Dendam
JugendliteraturAdrian cukup beruntung untuk kembali ke masa lalu setelah kematiannya yang menggenaskan melawan musuh bebuyutannya. Adrian yakin bahwa dia pasti bisa menjatuhkan musuhnya itu setelah hidup dan melewati kematian sekali. Namun, yang tidak Adrian sangk...