Ding!
Quest Tambahan!
Anak jenius berteman dengan anak jenius lainnya!
Segera selesaikan misi "Raih kepercayaan Peringkat 1 dengan membantu dia menyelesaikan masalahnya!"
Waktu penyelesaian misi: 23:56:40
Hadiah penyelesaian: 50 koin keberuntungan, dan potongan tiket lotere (1/4)
Penalti jika tidak menyelesaikan: Kehilangan semua relasi dengan kategori "Jenius" (Berpotensi menyebabkan kesulitan karier di masa depan)
Suara statis tersebut akhirnya berhenti bersuara, meninggalkan keheningan dan ekspresi percaya diri dari Jack yang senang dengan dimulainya perjalanannya menyelesaikan quest yang sudah lama dia nanti-nantikan.
Jack segera mengangguk dan menutup questnya. Kini dia berhadapan dengan Peringkat 1 yang dimaksud.
Arthur Diguna, siswa nomor 1 di SMA Harapan sekaligus jenius yang baru-baru ini memenangkan kompetisi robotic secara nasional. Tidak hanya sekedar itu, dia juga memiliki banyak sekali prestasi lainnya di hampir seluruh bidang akademik, membuatnya dikenal sebagai All-in di dunia pendidikan yang mengutamakan kecerdasan dan persaingan ketat.
Setelah memasuki kelas, Arthur langsung berjalan menghampiri Jack dan Amber yang berada di hadapannya. Seingat Jack hal tersebut memang beralasan karena Arthur biasanya akan menjadi yang pertama ketika menyambut siswa baru di grup belajar kelas B. Kembali lagi, Arthur sendiri memang dipercaya sebagai perwakilan grup belajar, khususnya untuk kelas B.
Jack berpura-pura tidak memperhatikan kedatangan Arthur dan kembali membuka pembahasan bersama Amber. Namun, tidak butuh waktu lama sampai Arthur menyela pembicaraan keduanya,
"Hmm, maaf. Apa kamu Adrian Mangkudewa?" tanya Arthur yang segera membuat wajah Jack menghitam. Dia tidak bisa tidak lebih dari terkejut dan marah saat dia mendengar nama yang selalu membuatnya kesal, namun Jack yang tidak ingin merusak first impressionnya di depan Arthur, berusaha tersenyum secara terpaksa.
Namun, ekspresinya tampaknya tidak terlalu berhasil melewati mata Amber yang kini merasakan ketegangan dan sumbernya berasal dari aura Jack itu sendiri. Amber berpikir bahwa Jack mungkin baru saja tersinggung oleh sesuatu dan dia berpikir untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut kepada Arthur, namun Jack segera membuka mulutnya.
"Apa? Oh, tidak. Kenalkan aku Jack Shulie. Siswa baru yang baru saja bergabung dengan grup belajar hari ini," ucap Jack sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah Arthur untuk mengajak jabat tangan.
Arthur pun membalas jabat tangan tersebut dan menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal sembari berkata, "Oh, maafkan aku. Aku pikir kamu murid baru yang lain," ucap Arthur yang kemudian mengeluarkan ponselnya. Disana dia bisa melihat beberapa pesan belum terbaca yang berasal dari administrator kelas.
Arthur hanya bisa menghela napasnya di dalam hati setelah membaca pesan dari administrator yang mengatakan bahwa tidak hanya satu, tetapi ada dua teman sekelas lainnya yang akan bergabung dengan grup belajar mereka.Administrator lebih lanjut, mengirimkan salinan profil keduanya secara pribadi kepada Arthur melalui e-mail.
Sontak, Arthur merasakan perasaan bersalah yang tak terbantahkan di hatinya dan sedikit menyalahkan dirinya atas kesalahan tersebut. Arthur merasa belakangan ini dia memang sangat teledor dan sering tidak fokus. Arthur berpikir mungkin hal tersebut merupakan efek dari masalah yang baru-baru ini menimpanya.
Jack yang melihat perangai Arthur yang tampak merasa bersalah segera memalingkan ekspresinya dan mencoba menghibur Arthur, "Hey! Tidak masalah! Ini hanya masalah kecil. Tidak perlu sampai berekspresi begitu. Lagipula hal yang terjadi manusiawi dan sering terjadi di lingkungan sekitar. Tidak perlu cemas," ucap Jack kepada Arthur.
"Hmm, iya. Saya mengerti. Terima kasih Jack," balas Arthur yang segera diangguki dengan antusias oleh Jack. Sebuah senyum juga tampak terlukis di wajahnya ketika menghadapi Arthur.
Namun, hal tersebut membuat Amber menjadi semakin penasaran, terutama setelah dia baru saja yakin, bahwa belum lama ini, Jack tampaknya sedang marah akan sesuatu,
"Hei, Arthur! Lalu, siapa Adrian Mangkudewa ini? Apa dia teman satu sekolah kita?" tanya Amber yang melirik Jack sebentar sebelum kembali fokus memandang Arthur.
"Oh, ya Amber. Dia satu sekolah dengan kita. Tetapi dia dari kelas 12 IPA 2," ucap Arthur kemudian.
"Hm, aku tidak mengenalnya." ucap Amber kemudian. Ia mencoba mengingat kembali namun sama sekali tidak merasa mengenal sosok Adrian Mangkudewa. Ia kemudian melirik Jack yang kini seolah ingin mengatakan sesuatu,
"Apa itu Jack? Anda tampaknya memiliki pemikiran anda sendiri terkait hal ini?" tanya Amber dengan kedua alis yang terangkat. Dia bahkan mempersempit jarak diantara dirinya dengan Jack. Mengambarkan betapa penasarannya dia terkait persona temannya satu ini.
"Hm, bagaimana saya mengatakannya.. dia sedikit baji--"
Ting! (suara id card yang bertemu dengan sensor)
Sontak suara tersebut menghentikan pembicaraan di antara ketiganya, dan ketika mereka berpaling mereka bisa melihat Adrian yang sudah berdiri disana dengan sudut mulut yang sedikir terangkat.
"Wow! Hari pertama les dan sudah bertemu dengan 'Tukang Pukul'," ucap Adrian dengan volume yang sengaja dibesarkan.
"Apa-Apaan ini, saya pikir anda menyukai tinju, mengapa anda di tempat bimbingan belajar?" lanjut Adrian yang membuat Amber langsung mengalihkan pandangannya kepada Jack.
Jack yang dihina tepat di depan Arthur tidak bisa tidak menyeringai kesal karena ucapan Adrian. Sontak Jack langsung mendatangi Adrian dan mendorongnya hingga termundur ke belakang.
"Dasar Gila!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjahat Yang Membalas Dendam
Teen FictionAdrian cukup beruntung untuk kembali ke masa lalu setelah kematiannya yang menggenaskan melawan musuh bebuyutannya. Adrian yakin bahwa dia pasti bisa menjatuhkan musuhnya itu setelah hidup dan melewati kematian sekali. Namun, yang tidak Adrian sangk...