Enemy in Your Area (#1) [FINISHED]

🖤 Chapter 4

بسم الله الر حمن الر حيم

Jangan lupa membaca Al-Qur'an sebelum membaca novel

Happy reading my Dreamers, and welcome to Fay's black world

🖤🖤🖤

KENDARAAN berpedal itu terparkir rapi di tempat khusus. Tak hanya miliknya, ada pula beberapa sepeda yang terparkir di sana. Fay bersyukur tempat kuliahnya masih bisa ia gapai dengan menaiki sepeda.

Bayangkan jika cukup jauh, ia harus mengekost, atau membayar ongkos setiap harinya. Syukur Alhamdulillah, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? Itu yang selalu ia pikirkan. Setiap ada kesulitan, di situ ada jalan.

Kaki jenjangnya mulai melangkah masuk ke dalam universitas negeri favorit di Jakarta Pusat. Universitas Negeri Trisatya. Sudah genap dua tahun ia berkuliah di sana. Tentunya, ia terus berusaha agar bisa mempertahankan nilai demi beasiswanya.

Fay sampai di gedung fakultas teknik, tempatnya belajar. Dialah seorang mahasiswi jurusan Teknik Sipil. Sesaat sampai di koridor, Fay terlonjak kaget karena mendengar begitu nyaringnya suara jeritan histeris para kaum hawa di sana.

Ah, ini dia. Setiap pagi yang selalu membuat Fay merasa jangar. Baru saja semangatnya sudah terkumpul, hampir sedikit meluber karena akan ada seseorang yang... kalian akan tahu sendiri.

Dari arah belakang, seorang lelaki bertubuh jangkung berjalan dengan tegapnya, dan dengan dada yang sengaja dibusungkan ke depan. Sudut bibirnya terlihat menyungging sebelah. Sebuah headphone melingkar di lehernya yang berkulit cerah.

Tetapi, fashion yang ia kenakan cukup sederhana, kemeja lengan panjang putih yang dialih fungsikan sebagai outer. Untuk inner-nya mengenakan kaos putih berlengan pendek. Bagian bawahnya mengenakan sebuah celana hitam dengan aksen sabuk di pinggang. Meski begitu jangan salah, harga keseluruhannya tak main-main.

Fay berusaha sebisa mungkin tidak memedulikan teriakan para wanita yang histeris memanggil satu nama - Raka. Ia terus berjalan menuju kelasnya. Tanpa menoleh ke belakang sama sekali.