🖤 Chapter 47

3.4K 312 161
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Jangan lupa membaca Al-Qur'an sebelum membaca novel

Happy reading my Dreamers, and welcome to Fay's black world

🖤🖤🖤

Day - 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Day - 18

~I see your true colors shining trought...

I see your true colors, and that's why I love you...

Bibir indah milik wanita itu tak bisa berhenti menurunkan garis tepinya. Terus membuka hingga sedikit memerlihatkan deretan gigi putihnya. Ada ketersipuan sendiri saat dia pada Jum'at pagi ini, terduduk di bangku balkon sambil memegang sebuah boneka milik lelaki tengil yang dia kenal dengan nama Raka.

Rupanya, di bagian belakang boneka tersebut, terdapat sebuah tombol yang jika ditekan, bisa mengeluarkan suara nyanyian seorang Justin Timberlake, di mana memang, musisi tersebut mengisi suara karakter Branch.

*yang udah pernah nonton adakah? Hehe :v

Ya, sudah sekitar belasan menit dia betah terdiam di sana. Merasakan semilir angin sejuk di sana.

Dia tengah menunggu sang suami yang kini lelaki itu tengah berada di ruang kerja mertuanya. Entah apa yang sedang dikerjakan di sana. Yang Fay ketahui, Raka memang sesekali belajar untuk meneruskan bisnis papanya jika dia sudah lulus. Senang, Fay senang bisa melihat Raka kembali dekat dengan Adji. Bisa menjadi pewaris yang baik bagi keluarganya.

Tetapi, satu hal yang membuat rasa tak nyaman mulai bersarang di benak Fay. Apa pandangan semua orang jika mereka tahu dirinya adalah istri dari Raka Adji Pramudya?

Dia hanyalah wanita yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bagaimana pula penilaian semua kalangan atas terhadap dirinya? Apakah mereka akan berkata 'dia menikahi Raka hanya ingin hartanya saja!' Atau mungkin, 'ternyata munafik! Berhijab tapi menggoda orang yang lebih tinggi biar bisa hidup enak!'. Begitukah?

Ya Allah, kenapa aku jadi overthingking begini? Padahal sebelumnya sama sekali nggak pernah kepikiran... gumam Fay dalam hati.

"Ay..."

Bahu Fay mengedik sesaat seseorang dari belakang memberikan pelukan hangat untuknya. Bahkan, pipi kanannya telah menempel dengan pipi kiri milik dia yang semakin mengeratkan pelukannya.

Enemy in Your Area (#1) [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang