🖤 Chapter 16

3K 231 104
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Jangan lupa baca Al-Qur'an sebelum membaca novel

Happy reading my Dreamers, and welcome to Fay's black world

🖤🖤🖤

"ASTAGFIRULLAH, kamu kenapa pakai handuk doang?" tanya Fay dengan nada cukup meninggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ASTAGFIRULLAH, kamu kenapa pakai handuk doang?" tanya Fay dengan nada cukup meninggi.

"Ya habis mandi, lah!" jawab Raka yang sempat mendelikkan mata, dan berjalan ke arah lemari pakaian.

"Ya tapi, kan, bisa di dalam kamar mandi, bawa bajunya."

"Apa, sih? Ribet banget lo, jadi orang. Emangnya kenapa kalau begini, hm? Lo nggak merasa gue cool, gitu, pas habis mandi begini penampilannya?"

Ah... bolehkah Fay menjadikan pria itu sebagai samsak? Ingin sekali tangannya melesat karena sungguh! Kepedean suaminya saat ini melambung semakin tinggi!

Fay hanya bisa tercengang dengan mulut yang setengah terbuka mendengar jawaban barusan. Ia pun sampai menepuk dahinya karena merasa sudah terlalu akut sikap narsis suaminya ini. Bahkan terlihat pula dengan bangganya Raka menyugar rambut berkali-kali di hadapan Fay.

"Sorry, not interesting," balas Fay yang memilih untuk melanjutkan perjalanan menelusuri kamar. Tak mau lebih merasa mual jika melihat gaya sengak lelaki itu.

Sementara Raka yang mendapat jawaban Fay, memasang wajah syok. "Heh! Apa lo bilang? Nggak tertarik? Sebenarnya lo normal apa nggak, sih?"

Helaan napas panjang keluar dari mulut Fay, ia membalikkan tubuh ke arah Raka. Tatapan mata datarnya pun mulai timbul. "Kamu pikir aku cewek yang gimana? Aku lengkapin kalimat yang tadi, aku hanya bilang nggak tertarik lihat badan kamu yang tepos dan kurus itu."

Jleb!

Sebuah tikaman langsung ditancapkan di hati Raka. Ia masih berada dalam posisi berdiri belum mengenakan apapun, dan terus menatap Fay dengan tatapan memicing.

"Bukan nggak tertarik dengan hal suami-istri. Kamu lihat orang-orang UKM olahraga, yang begitu baru indah dipandang. Cobalah untuk membentuk tubuh ya, biar aku tertarik. Fighting," sambung Fay yang mengepalkan tangan di udara, pertanda memberikan semangat kepada Raka.

Mendengar kalimat santai tanpa rasa bersalah itu, Raka langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi dingin. Dengan cepat ia mengenakan pakaian, lalu berjalan mendekati kasur dengan handuk yang sembarang ia lempar ke arah sofa kamar.

Enemy in Your Area (#1) [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang