بسم الله الر حمن الر حيم
Jangan lupa membaca Al-Qur'an sebelum membaca novel
Happy reading my Dreamers, and welcome to Fay's black world
🖤🖤🖤
DI sinilah mereka berada. Di kamar kecil berukuran 2×3, bercat cream dengan perabotan seadanya. Kasur berukuran single berdipan kayu, lemari kecil berbahan kayu, cermin bulat yang diletakkan di atas meja belajar kotak kayu berukuran sedang. Benar-benar apa adanya.
Demi memberikan kesejukan pada ruangan kala jendela ditutup tirai abu polosnya, mengandalkan kipas angin yang dipasang di plafon.
Raka diam tak berkutik. Bibirnya sedikit membuka, kedua matanya hampir tak berkedip. Ada perasaan aneh tersendiri sesaat melihat pemandangan itu.
Rumah Fay dari depan nampak indah, mungil dan asri. Semua sudut ruangan pun bisa Raka telak begitu sederhana dan bersih. Tapi, dia tak menyangka dengan kamar yang disinggahi istrinya selama ini. Ya, ukuran kamar Fay empat kali lebih kecil dibanding kamar miliknya. Tak ada bathroom pribadi seperti miliknya. Tiada balkon yang bilamana bisa digunakan menghirup udara segar sekaligus melihat pemandangan kota Jakarta dari sana.
Berbeda dengan Fay yang hanya bisa melihat halaman depan rumahnya lewat jendela kecil.
"Raka, ehm... maaf, ya, kamar aku kecil. Kalau kamu mau... nanti bisa tidur di kamar Adit."
"Apa?" Raka terkejut mendengar perkataan lembut istrinya. "Kenapa di sana?"
"Kan aku udah bilang, kamar aku kecil. Kasur aku juga single. Biar Adit tidur di sofa. Atau... biar aku tidur di karpet. Kamu yang di atas."
Kesesakkan tiba-tiba memenuhi rongga dada Raka. Napasnya begitu berat untuk diembuskan. Menatap wajah sendu sang istri yang menunggu reaksinya, Raka memilih masuk lebih dulu karena tadi masih berdiri di depan pintu. Dia letakkan tas jinjing yang berisi pakaian mereka.
Apa menurut Fay, dia tidak nyaman tidur di kamar ini? Apa menurut Fay, dia merasa enggan tidur di sini?
Setelahnya, Raka bersedekap dada di hadapan Fay. Mengulum bibir dan kembali mengedarkan pandangan ke segala sudut ruangan.
Fay sendiri jadi terheran melihat gelagat suaminya yang aneh. "Raka? Kenapa?"
Akhirnya, netra mata Raka menghentikan aktivitas dengan berakhir menatapnya. Situasi senyap menyelimuti beberapa saat. Hingga lelaki itu memegang kedua bahu Fay. Menggiringnya menuju arah tepi ranjang dan mendudukkannya. Dan dengan hangatnya, membelai pucuk kepala Fay sembari berkata, "Kita coba, ya? Tidur berdua di sini."
Fay membulatkan matanya. "Se-serius?" Tanyanya untuk meyakinkan.
Anggukan serta senyuman Raka berikan. Ia menitah istrinya untuk merebah di sana. Kemudian menyusul naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy in Your Area (#1) [FINISHED]
Romance[DILARANG PLAGIAT! DILINDUNGI OLEH MALAIKAT YANG ADA DI KEDUA SISIMU!] Keyword : Romance, Marriage Life, Spiritual, Trust Issue, Angst. 🖤🖤🖤 "Dari sekian banyak lelaki yang ada di muka bumi ini, mengapa harus dia yang sama sekali tidak suka akan k...