[DILARANG PLAGIAT! DILINDUNGI OLEH MALAIKAT YANG ADA DI KEDUA SISIMU!]
Keyword : Romance, Marriage Life, Spiritual, Trust Issue, Angst.
🖤🖤🖤
"Dari sekian banyak lelaki yang ada di muka bumi ini, mengapa harus dia yang sama sekali tidak suka akan k...
Jangan lupa membaca Al-Qur'an sebelum membaca novel
Happy reading my Dreamers, and welcome to Fay's black world
🖤🖤🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEBUAH sentuhan lembut jari-jemari tangan di kepala, begitu terasa dan memberikan ketenangan di hati.
"Raka..."
Panggilan bernada lembut yang ia dengar pun, membuatnya merasa semakin nyaman dalam tidurnya. Tak ingin bangun, namun sungguh menyebalkan karena keinginannya tidak selaras dengan respons yang tubuhnya berikan. Apalagi, kedua matanya perlahan mulai sedikit membuka.
Sehingga tampaklah sebuah bayangan buram, yang lama kelamaan mewujudkan diri sebagai seorang wanita dengan senyuman manis di wajahnya.
Ah, apa ini mimpi? Mengapa ia bisa melihat ada bidadari di pelupuk matanya? Merasa penasaran apakah si wanita nyata atau tidak, lelaki itu mengangkat tangan kanan untuk bisa menyentuh wajah orang itu.
Saat kulit tangannya sudah menempel dengan permukaan pipi, ia tertegun karena terasa begitu halus. Ibu jarinya reflek mengusap-ngusap kecil dengan lembut. Karena kedamaian yang kian menjalar ke sekujur tubuh, Raka menarik garis bibirnya cukup tinggi
"Nyata..." gumamnya beriringan dengan mata yang teler.
Kendati demikian, semua pemandangan indah itu seketika pecah tatkala ia mendapat sentakan, yang membuat tubuhnya langsung terperanjat kaget.
"RAKA!"
Dengan cepat walau keseimbangan oleng, Raka bangun dari tidurnya dengan napas terengah. Tangan kanannya yang telah terlepas dari menyentuh wajah tadi, sontak beralih menyentuh dadanya yang naik-turun. Kemudian, pandangannya mulai bisa menangkap jelas seorang wanita berhijab, yang saat ini tengah memasang ekspresi wajah aneh, dengan kedua mata memicing.
"Fa-Fay?"
"Kamu mimpi apa, sih? Sampai-sampai nggak nyadar kalau pegang-pegang pipi aku!" ucapan kembali diberikan dengan suara menaik.
Merasa hawa panas mulai mengepul di seluruh tubuhnya, Fay langsung menutup setengah wajahnya yang sudah memerah karena hal tadi. Malu, ia sungguh malu! Jantungnya pun berdebar cepat karena bisa merasakan sentuhan lembut Raka di pipinya tadi.
Sementara Raka yang masih mencoba untuk terhubung dengan dunia nyata, sedikit terdiam sembari bertanya-tanya dalam hati apakah yang menyentuh kepalanya Fay? Dan yang tadi memanggilnya lembut juga Fay?