🖤 Chapter 34

2.8K 260 21
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Jangan lupa membaca Al-Qur'an sebelum membaca novel

Happy reading my Dreamers, and welcome to Fay's black world

🖤🖤🖤

"FAY, kebetulan aku ketemu sama kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"FAY, kebetulan aku ketemu sama kamu. Bisa bicara sebentar?" ajak Kia yang tak sengaja bertemu Fay di toilet wanita. Kemudian berjalan bersama menuju luar sebab telah usai membuang air.

"Bicara apa? Ada hal apa?" tanya Fay.

"Beberapa hari yang lalu, aku iseng minta tolong sama Kak Adam buat tanyain ke salah satu temannya yang kerja di polres, ini tentang kasus Devi yang mana kita penasaran soalnya udah hampir seminggu lagi belum ada progress ataupun berita lagi."

"Oh... terus? Apa katanya?"

Kia nampak menelisik ke sekitar, memastikan keadaan aman dan tidak ada orang lain yang mendekat pada mereka. Setelah dirasa aman, wanita bercadar hijau tosca itu kembali bicara sedikit membisik, "Katanya... cowok itu dibebasin."

Sontak saja, kedua mata Fay membulat sempurna. Mulutnya sedikit menganga seakan tak percaya. Dia pun menghentikan langkah dan meminta Kia untuk menepi sejenak ke dekat mading besar. Terdapat bangku di sana, namun pada pukul 4 sore sepulang kuliah ini cukup sepi dan bisa dihitung beberapa orang yang lewat, sehingga tidak membuat mereka was-was berbincang.

"Kamu serius? Kok-- bisa? Kak Adam dapat buktinya?" Fay tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Kak Adam bilang memang bukti yang menjurus ke dia itu nggak ada sama sekali. Waktu pertama kali pencarian pelaku, restoran itu memang menangkap rekaman CCTV yang memperlihatkan Devi lagi bicara sama cowok, tapi secara kebetulan cowok itu memunggungi, nggak kelihatan," terang Kia kembali.

"Udah? Itu doang?"

"Belum, berhubung sama sekali nggak ada saksi mata malam-malam di sungai Ciliwung itu, dan sungguh disayangkan ponsel korban nggak ditemuin di manapun, polisi menduga sih... dirusakkin terus dibuang ke sungai. Hanyut gitu. Sementara pas mereka geledah ponsel cowok itu, mereka sama sekali nggak nemuin kontak atau chat yang menjurus ke sana, normal-normal aja. Nggak ada yang salah."

"Dia ganti hape nggak, sih? Soalnya waktu itu aku ketemu dia di mall."

"Nah itu! Masalahnya ponsel dia udah ada sekitar 3 tahunan, apa mungkin dia beli ponsel buat orang lain?"

Fay mengulum bibir sejenak. Ia mengangkat kaki kanan dan meletakkannya di pangkuan kaki kiri. Pikirannya terus saja berkutat dengan kata, 'masa sih? Kok bisa?'.

Enemy in Your Area (#1) [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang