part 23

1.1K 55 6
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
-
-
-
-
-

Setelah kenzo dan kenzi mengurus semuanya mereka lebih memilih untuk kembali kerumah sakit. Melihat amora yang hanya memeluk lutut nya menatap kosong kearah depan membuat keduanya bingung kemana kedua orang tuanya.

"Hay, kenapa lo bengong" tanya kenzi membuat amora menatap kearah keduanya.

"Kapan" tanya amora. "Baru saja, kemana dedy sama momy" ucap kenzi membuat amora hanya menggeleng.

Kenzo duduk di sofa membuat kenzi hanya acuh dan lebih memilih untuk duduk di bangkar bersama dengan amora. "Kenapa nih kok diem mulu dari tadi, jangan suka bengong nanti kesambet kan enggak lucu" peringat kenzi.

Amora mengangguk, "sudah diperiksa dokter" tanya kenzi basa-basi dengan amora sehingga sang empun hanya mengangguk.

Kenzi diam sejenak mungkin masih memikirkan topik apa yang harus iya keluarkan biar tidak terlalu canggung.

"Gue mau keluar dari rumah sakit ini" gumam pelan amora membuat kenzo yang sedari tadi melihat interaksi keduanya berdeham singkat.

"Kenapa" tanya kenzo membuat amora hanya menggelengkan kepala sambil menunduk.

"Jangan nunduk masa sih takut sama muka kenzo" lerai kenzi membuat amora membuat nafas berat.

"Gue enggak tahan disini, semuanya menyiksa ku" keluh amora meremas selimut yang menyelimuti setengah badannya.

Kenzi menggenggam tangan amora yang lebih kecil dari tangannya. "Kenapa hm, kan belum sembuh mana ada pulang kalau belum sembuh" ucap kenzi.

"Kalau tidak sembuh" tanya amora membuat kenzi terdiam.

"It's okay, jangan ngomong gitu pasti sembuh kok tapi ada waktunya" ucap kenzi membuat amora terdiam.

"Waktu itu terus berjalan tapi kenapa gue belum juga sembuh" balas amora dengan pelan.

Perkataan itu berhasil membuat kenzi mendatarkan mukanya. "Ya, seandai penyakit bisa sembuh satu detik, tapi tidak ini belum aja 24 jam, dan juga seandainya Lo cuma habis kesandung tapi enggak lo habis kena tabrak mana habisin 3 kantong darah" keluh kenzi.

"Berarti lo lebih ke doain gue enggak sembuh" tanya amora membuat kenzi menghela nafas.

"Diam ra, gue capek" keluh kenzi menyandarkan punggungnya di tembok membuat amora hanya berdeham singkat.

***

Tiga hari berjalan dengan cepat dengan dokter yang selalu bolak-balik memeriksa keadaan amora membuat nya sudah mulai pulih. Hari ini sang sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit membuatnya nampak senang.

Amora hanya menatap kearah luar mobil dengan arthur yang menyetir mobil dengan fokus, jesi yang sesekali berbicara kepada sang suami dan hanya di tanggapi.

Sesampai nya di mansion amora keluar dari mobil membuat arthur menawarkan diri untuk membantu tapi amora lebih memilih untuk mandiri saja.

"Jangan terlalu beraktivitas baru keluar dari rumah sakit sayang" peringat jesi membuat amora mengangguk.

"Mungkin abang kamu akan pulang lebih awal katanya karna disekolah lagi ada rapat" jelas jesi membuat amora mengangguk.

"Amora mau kekamar dulu" pamit amora membuat keduanya mengangguk menyetujui pamitan dari amora.

Berjalan waktu membuat kenzo dan kenzi baru saja pulang sekolah beda nya keduanya di ikuti oleh yang lain alasan mau melihat kondisi amora. Tentu saja mereka saat ini sedang berkumpul di ruang tamu dengan berbagai hidangan dari sang tuan rumah.

Amza (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang