part 53

657 30 10
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.

Amora pun terdiam akibat alfareza mencengkram tangannya

"Jawab"ucap alfareza membuat Amora menaikkan sebelah alisnya

"Diam"balas amora menepis tangan alfareza dan mulai mengobati luka Alfareza dengan telenta

"Ahk sakit"ucap alfareza meringis kesakitan akibat rasa perih ngilu yang ada membuat Amora menatap kearah alfareza

"Cihh masa ketua geng motor yang ditakuti kok lemah"cibir Amora kesal

"Asal kamu tau sayang ini tidak sakit tapi cuma akal akalan ku doang"batin alfareza

"Itu kan beda"ujar alfareza lalu mencondongkan tubuh nya tepat pada pundak Amora

"Boleh"izin alfareza membuat Amora hanya mengangguk membuat alfareza menaruh kepalanya tepat pada pundak Amora melepas beban pikirannya

Amora yang melihat itu hanya tersenyum tipis saking tipis tidak ada yang menyadarinya sedangkan alfareza yang begitu nyaman diposisi begitu membuat tidak mau bangun dari posisinya yang sekarang

Amora yang melihat itu hanya tersenyum tipis saking tipis tidak ada yang menyadarinya sedangkan alfareza yang begitu nyaman diposisi begitu membuat tidak mau bangun dari posisinya yang sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Posisi mereka berdua

Amora hanya pasrah melihat alfareza yang menyadarkan tubuhnya ditubuhnya

"Udah"tanya Amora membuat alfareza hanya menggeleng saja membuat Amora menghela nafas karna dia tau kalok saat dia dan alfareza sedang jadi bahan perhatian keluarga nya

Amora lebih memilih untuk mengobati sedikit luka yang ada dibagian bahu alfareza meski posisi nya sedikit kurang nyaman tapi mau gimana lagi

"Queen"panggil alfareza membuat Amora menghentikan kegiatannya

"Hem "dehem Amora menanggapi panggilan alfareza dan melanjutkan kegiatannya

"Maaf"ucap pelan alfareza membuat Amora tau jika saat ini alfareza sedang menangis tapi tidak mengeluarkan suaranya

"Kenapa"tanya Amora sedikit menyugarkan rambut alfareza kebelakang sehingga membuat wajah alfareza sedikit jelas untuk dilihat

"Maaf"cuma itu lontaran ucapan yang dikeluarkan oleh alfareza membuat Amora hanya berdehem

"Lukanya sudah diobati semuanya ada lagi?"tanya Amora membuat alfareza menegakkan tubuhnya

Alfareza pun menatap lekat mata biru Amora membuat sang empun menatap balik

"Disini"jawab alfareza menunjukkan dibagian dadanya membuat Amora menatap kearah tangan alfareza

Amza (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang