part 37

830 22 6
                                    


HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
-
-
-
-
-

Amora merasakan sentuhan dari alfareza membuatnya menatap alfareza yang dari belakang memeluknya. Sesuai dengan permintaan aruna, amora baru saja selesai hidangan makanan yang iya buat.

Netra wanita paruh baya tersebut mengedarkan pandangannya kemasakan yang dibuat oleh amora sehingga mencicipi nya diikuti oleh darga.

Kedua nya saling tatap lalu mengangguk. "Masakan mu boleh juga" puji darga membuat amora mengangguk.

"Sudah bukan bunda, jadi jangan aneh-aneh" peringat alfareza membuat aruna menggeleng.

"Tes terakhir kau harus bisa bela diri" ucap aruna membuat amora berdeham.

Aruna berdiri, "kata alfareza kau bisa bela diri namun kata keluarga mu kau tidak bisa apa-apa" ucap aruna, "saya sudah menyiapkan kan beberapa bodyguard yang akan kau lawan jika kau menang kau bisa berada di keluarga kami jika kau kalah maaf kami tidak menyarankan beban masuk di keluarga kami" lanjut aruna.

"Bunda jangan keterlaluan" lerai alfareza membuat amora terkekeh.

Aruan tidak menghiraukan sang putra namun lebih memilih untuk menyeret tubuh amora kebelakang mansion di sana sudah ada 5 bodyguard yang berbadan kekar berdiri di samping kolam renang. Sementara alfareza dan darga hanya pasrah melihat kelakuan wanita itu.

"Mereka lawan mu" dorong aruna membuat amora menghadap tepat kepada 5 bodyguard berwajah sangar didepannya.

"Kau keterlaluan aruna, arthur bisa keberatan jika putrinya terluka" ucap dingin darga membuat aruna menatap datar.

"Serang" pinta aruna sehingga ke-5 bodyguard tersebut menyerang amora membuat sang empun mau tidak mau harus meladeni ke-5 nya.

Amora kaget karna baru tau jika aruna bermain terlalu jauh sehingga menyuruh bodyguard memakai senjata tajam yaitu belati membuatnya mulai kewalahan.

"Sangat mudah nyonya" ucap salah bodyguard tersebut membuat amora tersenyum miring.

Perlahan namun pasti amora merampas belati yang di pegang bodyguard tersebut lalu menusuk nya tepat di paha korban. Tatapan yang mulai menyiratkan psikopat membuat bodyguard tersebut teriak kesakitan.

"Sangat mudah bukan" tanya amora tersenyum miring.

Ketiga keluarga mahendra kaget dengan kelakuan amora membuat alfareza menarik paksa tubuh amora. "Sudah sayang" lerai alfareza membuat amora menepis tangan alfareza kasar.

"Darah nya sangat menarik" ucap amora mendorong bodyguard tersebut sehingga tercebur kedalam kolam.

Air yang mulai bening mulai ternodai menjadi merah membuat amora begitu senang melihat kelakuan yang tidak berprikemanusiaan nya. Sedangkan ke-4 sisa body tersebut lansung menolong teman mereka.

Aruna masih terbengong begitu juga darga yang menatap tidak percaya. "Kau psikopat!" Desis alfareza membuat amora melepas belati yang dia pegang.

Amora menatap alfareza sehingga sang empun tersenyum miring membuat alfareza menatap tajam. "Berapa orang yang pernah kalian bunuh" tanya amora membuat aruna dan darga tersadar.

Amza (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang