part 43

561 23 22
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.

Amora meringis akibat alfareza memegang kedua tangannya ingin sekali Amora memberontak tapi akibat tubuhnya beda jauh dengan kekuatan tubuh alfareza membuatnya hanya pasrah saja dikukungan alfareza

Alfareza pun meraih dasi yang iya simpan dinakas dekat ranjangnya dan mengambilnya lalu mengikat kesalah satu tangan Amora yang ia ikat diujung ranjang membuat Amora memberontak

"Za sakit"keluh Amora melihat apa yang dilakukan oleh alfareza

"Kamu harus dihukum baby ingat sayang tubuhmu hanya milikku tidak ada yang boleh melihatnya"jawab dingin alfareza

"Tapi bisa dibicarakan baik baik"sarka Amora yang mulai jengah

"Tidak kalok boleh juga sekarang kamu bisa mengandung anak dari ku baby"ucap alfareza memandang tubuh Amora dari atas sampai bawah

Deg

Amora yang mendengar itu menggeleng tidak percaya bagaikan tersambar petir disiang bolong Amora mengusahakan untuk tidak emosi

"Obsesi"tanya Amora dingin membuat alfareza melangkah Tampa mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Amora

Alfareza pun mengambil dua benda yang iya simpan dimejanya dan melangkah kearah Amora

"Mau pilih yang mana sayang"tanya alfareza menyodorkan benda tersebut didepan Amora membuat amora menatap tidak percaya

"Lo gila ha"sentak Amora membuat alfareza terkekeh bak psikopat

"Gila karna kamu sayang"balas alfareza mengelus pipi Amora

"Jadi mau pilih yang mana sayang"tanya alfareza

Amora yang melihat kebrutalan alfareza menggelengkan kepalanya

"Gak mau dipilih hm jadi aku yang pilihkan kayaknya silet akan membuat hukuman mu lebih ringan sayang"Guam alfareza melempar belati yang dia pegang kearah sofa yang ada disana hingga mencap sempurna

Jadi alfareza menawarkan kepada Amora itu adalah silet dan belati

Alfareza pun berajak dari duduknya dan beralih duduk didekat bagian perut Amora

"Kamu belum pernah melihatku seperti ini kan jadi aku perlihatkan"ucap alfareza mengelus perut rata Amora

"Lepasin gw"ucap dingin Amora membuat alfareza mengangkat sebelah alisnya

"Sebelum hukuman nya selesai aku gak akan pernah melepaskan mu sayang"ucap alfareza dingin

Amora yang mulai jengah dengan tindakan alfareza menatap tajam

"Lepasin gw sialan"sentak Amora membuat alfareza terperanjat kaget mendengar sentakan itu tapi lebih memilih untuk mempertahankan dirinya untuk menghukum sang pacar

"Diam baby atau hukumannya aku tambahkan hm"tanya alfareza dengan suara seraknya

"Lepas"ucap Amora membuat alfareza menggeleng dan lebih memilih mengambil lakban dan melekatkan dibibir Amora membuat amora memberontak

Amza (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang