CH. 31

2.8K 71 9
                                        

Flashback kisah orang tua Delisha!
________

Di suatu negara yang rakyatnya hidup dengan biasa saja. Yang kaya semakin kaya yang miskin makin melarat.

Hiduplah sepasang kekasih yang saling mencintai dan melengkapi. Mereka adalah pasangan yang membuat semua muda-mudi merasa iri. Lelakinya berparas sangat tampan dan sang wanita sangat cantik seperti bidadari, bahkan bidadari merasa insecure.

Hiduplah Davi sebagai pemeran utama dan Nava si cantik bagai bidadari dan Nura sebagai antagonis.
(Gaes, aku beneran lupa nama orang tuanya. Maapkan kalau ada perbedaan nama di awal, mau ubek lagi lupa bab berapa aja!)

Nava begitu cantik dan semua orang menyukai dirinya. Dia cantik, tapi dia tidak pernah menggunakan semua kekuasaan itu untuk berbuat semena-mena, Nava senang membantu sesama, berteman dengan siapa saja, dia gadis yang cantik, ceria, ramah. Paket komplit yang membuat gadis seumuran dirinya iri.

Nura berteman dengan Nava dan itu sebuah anugerah, jika para laki-laki tidak dilirik Nava maka mereka bisa mendekati dirinya atau dirinya jadi batu loncatan sebelum para lelaki mendekati Nava yang cantik walau Nava sudah punya kekasih. Davi.

Pagi ini Nura berdiri di koridor kelas memandang penuh iri Davi dan Nura yang berjalan bersama. Nava adalah gadis another level dan dirinya tak bisa menyamakan hal itu. Nura hanya bisa memandang iri.

"Pagi, Cantik," sapa Nava pada Nura membuat gadis malang itu makin merasa iri dan kecil dengan keramahan Nava.

Kecantikan Nava seperti kecantikan Cleopatra, Nura curiga Nava sebenarnya anak Cleopatra dan dia ditenggelamkan di sungai Nil dan sekarang bereinkarnasi kembali.

"Nava," balas Nura tersenyum malu.

Berteman baik bersama Nava saja sudah sebuah anugerah yang luar biasa. Semenjak berteman dengan Nava pesan masuk di social media miliknya tak pernah sepi, walau dia hanya bisa menjadi perantara para laki-laki itu dan Nava yang cantik.

"Aku masuk ke kelas dulu ya, Sayang. Belajar yang benar," pesan Davi pada kekasihnya.

Nava hanya tersenyum dan melambai, Nura selalu menahan napas jika dia berada di samping Nava. Terlalu cantik, ketulusan hati yang dia miliki membuat gadis ini semakin cantik. Saat melihat Nava, Nura selalu mencubit dirinya berkali-kali jika dia tidak bermimpi sekarang.

Nava masuk ke kelas dan semua laki-laki di kelasnya terdiam dan senang dengan kehadiran gadis cantik di kelas itu membuat mereka bisa cuci mata setiap saat, apalagi belajar matematika yang rumit melihat wajah Nava seperti bisa menyembuhkan segalanya.

Nava hanya mendesah kasar saat melihat banyak sekali makanan di bawah meja miliknya dengan banyak tulisan untuk meminta sosial media miliknya atau menawarkan diri untuk mengantarkan Nava pulang. Gadis itu mengambil makanan itu dan membagi pada teman-temannya.
Dan Nura yang biasanya dapat bagian terbanyak karena mereka teman sebangku.

"Ini banyak bangat," komplain Nura saat Nava menyerahkan semua makanan itu padanya tapi Nava hanya tersenyum dan memberi semua makanan itu pada teman-teman sekelasnya.

Ini juga anugerah sekelas dengan orang cantik, para cowok biasanya diam-diam memotret Nava dan memberi pada laki-laki kelas lain dengan imbalan mahal. Mendapatkan gambar Nava adalah langka, jadi sangat special dan mahal.

Raja adalah salah satu pelakunya dulu, saat Nava tahu dan sampai ke telinga Davi, Raja hampir menjadi ayam penyet karena murkanya Davi kekasihnya dijadikan objek jualan.

Nura membuka cokelat batang itu dan memakannya dan berjanji dia akan merebut Davi dari Nava.

Melihat Davi yang seorang gentleman sejati dan sangat mencintai Nava, Nura jelas iri, dia ingin memiliki Davi, dia hanya perlu mengatur strategi agar Nava membenci Davi seumur hidupnya.

DELISHA (END+LENGKAP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang