𝐌𝐑𝐀𝐓𝐌: 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟑𝟖

96 23 0
                                    

Tepat! Zeloise bernapas lega saat berhasil melewati pintu tepat waktu. Jika tidak ... ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

"Kau pergi mencari kucing itu?! Apa yang kau pikirkan?!" Katniss memarahi Primrose sampainya mereka di bunker.

Dengan napas tersengal, Primrose menjawab dengan nada tinggi. "Takkan pernah kutinggalkan Buttercup sendirian di luar sana!"

Emosi Katniss mereda. Segera ia menarik Primrose dalam pelukannya, mencium kepala sang adik dengan sayang.

Boom!

Suara ledakan terdengar dari luar sana.

"Kita harus menemui Mom," ujar Zeloise menghentikan adegan mengharukan keduanya.

Katniss melepaskan Primrose, menatap Zeloise seraya mengangguk setuju. "Ya, benar. Ayo temui Mom sekarang."

Dengan Katniss yang berjalan di depan seraya merangkul Primrose, ketiganya melangkah untuk kembali ke tempat di mana Carine berada. Belokan demi belokan mereka telusuri hingga menemukan sang ibu yang berdiri di samping ranjang dengan raut cemas.

"Mom!" Primrose berseru, berlari menuju sang ibu yang langsung memeluknya saat itu juga.

"Astaga, Prim! Dari mana saja kau? Kau tidak tahu bagaimana khawatirnya Mom saat tidak mendapatimu bersama kedua kakakmu?"

Primrose menunduk--merasa bersalah. "Sorry, Mom. Aku hanya--"

Boom!

Ledakan di luar kembali mengguncang bunker. Carine langsung memeluk Primrose dengan erat, begitu juga Katniss yang menarik Zeloise ke dalam pelukannya.

"Naiklah ke ranjang sekarang," titah Carine yang langsung dituruti oleh ketiganya.

Saat ini posisi mereka berganti dengan Carine yang duduk di belakang, memeluk ketiga putrinya dengan posisi Primrose di tengah. Keluarga Everdeen itu berusaha saling melindungi.

Guncangan kembali melanda bunker, kali ini lampu harus mati hingga mereka semua menyalakan senter yang ada di ranjang masing-masing. Zeloise sedikit maju untuk mendongak kala butiran debu jatuh tepat di depan mereka. Yang matanya bisa lihat adalah retakan di atap bunker.

"Prim, bicaralah sesuatu. Apapun itu." Katniss bersuara, semakin mendekat ke arah keluarganya dengan mata waspada.

Primrose menatap Katniss, lalu menjawab pelan, "Mereka mempromosikanku di rumah sakit."

"Hei, itu berita bagus," sahut Zeloise, berusaha seceria mungkin, "aku selalu tahu kau akan menjadi petugas medis yang hebat sejak kau bersikeras ingin mengobatiku saat terluka."

"Itu ketika Prim berusia tujuh tahun," ujar Carine dengan senyuman. Ia kembali teringat dengan masa kecil ketiga putrinya.

"Aku lupa memberitahu kalian." Primrose beralih menatap Zeloise. "Mereka melatihku menjadi dokter di unit kesehatan."

"Mereka bodoh jika tidak melakukan itu," kata Katniss yang membuat keluarganya menampilkan senyum.

Sepuluh menit kemudian--setelah ledakan berhenti, keheningan menyelimuti bunker. Beberapa orang tidur, beberapa juga masih terjaga--ada yang diam saja dan ada yang memilih mengobrol dengan suara kecil. Di tempatnya, Zeloise diam memperhatikan Katniss yang memainkan senter di tangan, di mana Buttercup--kucing milik Primrose mulai mengejar cahaya itu. Lalu, matanya tak sengaja menatap ke arah ranjang Annie. Ia pikir ia harus menemui gadis itu.

"Aku akan segera kembali," ujar gadis itu pada Carine sebelum beranjak dan melangkah ke ranjang Annie.

Selama mengambil langkah mendekat, ia bisa melihat gadis berambut cokelat kemerahan itu tengah menatap sesuatu di tangan.

Dark Paradise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang