𝐌𝐑𝐀𝐓𝐌: 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟒𝟏

135 26 0
                                    

Warning gengs warning! Walau nggak tau ini masuk warning apa nggak, tapi warning aja!

***

Zeloise terbangun karena tepukan di kakinya. Begitu membuka mata, ia melihat Primrose yang memberi kode agar ia bangun sebelum adiknya itu keluar dari ruangan. Menghela napas, Zeloise menoleh untuk melihat Newt yang masih pulas. Ia dibuat tersenyum, kemudian bergerak guna mengecup kening Newt sebelum beranjak dengan perlahan--enggan membangunkan laki-laki itu dari tidur nyenyaknya.

"Ada apa?" Zeloise bertanya pada Primrose begitu pintu di belakangnya tertutup.

"Katniss diserang," ujar Primrose memberitahu.

Zeloise yang awalnya masih mengantuk, seketika membuka mata dengan lebar. "Apa? Siapa? Bagaimana? Ceritakan padaku!"

"Sebaiknya kita ke ruangan Katniss sekarang, yang lain juga di sana." Primrose segera menggenggam tangan sang kakak, menariknya menuju ruangan Katniss yang tak jauh dari sana.

Di dalam sana sudah ada Plutarch, Beetee dan Haymitch. Ketiga pria itu kompak menoleh saat dua adik dari Katniss Everdeen masuk dan mengambil tempat di masing-masing sisi sang gadis.

"Apa yang terjadi? Siapa yang menyerang?" Zeloise bertanya, melirik ke arah sang kakak yang hanya diam dengan gips leher yang terpasang.

"Peeta." Itu Haymitch yang menjawab. "Dia menyerang Katniss tiba-tiba, tidak peduli aku ada di sana saat itu."

"Peeta?" Zeloise terdiam. "Bagaimana bisa?"

Ya, sepertinya bukan hanya ia yang diserang oleh orang yang dicintai.

"Itu disebut pembajakan," ujar Plutarch, "aku tidak tahu berapa lama Capitol melakukannya pada Peeta hingga dia seperti itu."

Beete menimpal, "Itu pengkondisian ketakutan dan ditingkatkan dengan racun tawon tracker jacker. Itu membuat korbannya berhalusinasi."

"Seperti saat pertandingan pertama Katniss?" tanya Zeloise begitu teringat dengan pertandingan Hunger Games ke-74.

"Tepat seperti itu." Beetee mengangguk. "Dan setelah memberikan itu ... kurasa, mereka menyiksanya dengan keras hingga menghapus jati dirinya, lalu semua penderitaan dan ketakutan yang dirasa akan diarahkan ke sebuah kenangan atau seseorang."

"Mereka bisa mengubah ingatannya akan Katniss?" Primrose bertanya dengan kerutan tipis di dahi.

"Membuat Katniss terlihat berbahaya, tepatnya," jawab Beetee.

"Dan mengubahnya menjadi senjata untuk membunuh Katniss." Haymitch menambahkan.

"Kurasa itu alasan kenapa mereka membiarkan pesawat kami pergi." Zeloise menghela napas. "Mereka pasti melakukan hal yang sama pada Newt."

"Dia juga menyerangmu?" tanya Plutarch.

Zeloise mengangguk. "Hanya saat aku menyelamatkannya, lalu dia kembali mengingatku dan semua baik-baik saja sekarang."

"Kau yakin tidak terluka karena itu?" Mata Haymitch memicing tajam, kemudian melunak saat Zeloise menggeleng pelan. Syukurlah.

"Tapi kau bisa menyembuhkannya, 'kan?" Pertanyaan itu ditujukan pada Beetee dari Primrose.

"Ketakutan adalah hal yang paling sulit untuk disembuhkan, manusia begitu mahir dalam mengingat sesuatu yang membuatnya ketakutan." Beetee menatap prihatin pada Katniss. Gadis itu hanya bisa melirik karena lehernya yang bengkak.

"Ya, ini ilmu baru bagi kita." Plutarch tersenyum kecil. "Tapi kami akan melakukan yang terbaik, terlebih untuk Mockingjay kita. Aku optimis akan hal ini."

Dark Paradise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang