𝐌𝐑𝐀𝐓𝐌: 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟗

212 32 20
                                    

Sore ini Zeloise berniat untuk menyusul Katniss--yang menurut informasi dari Primrose, kakaknya itu pergi ke hutan untuk menenangkan diri. Dua minggu setelah kepulangan mereka, Zeloise sadar ada yang berbeda dari Katniss. Kakaknya kembali seperti dulu, Katniss yang pendiam dan gelisah.

Suara ranting patah terdengar jelas saat Zeloise menginjaknya. Katniss yang asyik melihat danau di depan sana, berbalik dan mengarahkan anak panah pada Zeloise yang menatap dengan santai.

"Kecepatanmu masih sama seperti dulu, kau tahu?" Zeloise menyeringai.

"Zoey." Katniss menghela napas, menurunkan busurnya. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Mencarimu, tentu saja."

"Aku baru saja akan kembali."

"Kalau begitu ayo, hari akan gelap sebentar lagi."

Katniss menghela napas, menengok untuk melihat danau itu sebelum mengikuti Zeloise yang lebih dulu melangkah. Keduanya saling membantu saat melewati bebatuan yang licin akibat salju tadi malam. Ya, mereka tiba di sini saat memasuki musim dingin.

"Tour penyambutan Katniss Everdeen dan Peeta Mellark setelah pelatihan khusus," sarkas Zeloise, menatap Katniss dengan seringai, "Snow jelas tidak bisa lebih kreatif dari pada itu."

"Kau tahu sendiri bagaimana dia." Katniss nampak malas.

"Tidak, aku tidak tahu." Gadis pirang itu mengedikkan bahu. "Aku tidak pernah ke Capitol, ingat? Aku juga tidak pernah bertemu langsung dengannya."

"Hati-hati, Sister, matanya ada di mana-mana."

"Oh, ya. Terima kasih sudah mengingatkan."

Katniss tersenyum melihat ekspresi Zeloise. Adiknya itu jelas tidak menyukai Snow setelah ia mengikuti Hunger Games untuk menggantikan Primrose.

"Kau mau ke mana?" Zeloise bertanya saat Katniss sedikit berbelok ke satu rumah di kompleks elit--rumah bagi para pemenang Hunger Games.

"Menemui Haymitch," jawab Katniss, "kurasa dia lupa mengenai jadwal hari ini."

Zeloise ber-oh-ria, tetap mengikuti kakaknya dari belakang hingga mereka sampai ke tempat tujuan.

"Haymitch!" Katniss menggedor pintu rumah tersebut.

Gedoran terdengar tiga kali, tapi tak ada tanda-tanda kehidupan dari dalam.

"Percuma, Katniss. Dia pasti sedang mabuk," kata Zeloise.

Katniss mendengus, lalu memegang gagang pintu--mendorongnya yang langsung terbuka. Everdeen bersaudari itu lantas masuk dan menutup kembali pintu dengan cukup kencang.

"Haymitch!" panggil Zeloise, berjalan lebih cepat di banding Katniss. Begitu melihat sosok pria yang dicari, ia berdecak sembari berkacak pinggang. "Sudah kuduga, memang apa yang akan dia lakukan selain mabuk?"

"Haymitch, bangun." Katniss menghampiri pria yang tertidur dengan kepala di atas meja. "Bangun, kita ada tour hari ini."

Katniss menggoyang lengan pria tersebut, tapi tak ada pergerakan sama sekali. Melihat gelas berisi sisa minuman, Katniss pun mengambilnya dan menyiramkan pada Haymitch yang seketika terbangun dan mengamuk.

"Apa yang kau lakukan?!" Pria pirang itu menatap sebal pada Katniss.

"Kameranya datang sejam lagi." Katniss memberitahu.

Haymitch yang terlihat sebal pun mendekati Katniss dengan marah, tapi sebelum itu terjadi, Zeloise maju dan mendorongnya menjauh dari sang kakak.

"Jika kau berharap di bangunkan dengan baik, suruh Peeta saja," ucap gadis itu, terus mendorong hingga Haymitch kembali ke kursinya.

Dark Paradise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang