"Aku tidak terkejut jika kau memilih menyendiri setelah penyerangan itu."
"Dan aku tidak terkejut jika hanya kau sendiri di sini."
Zeloise masih tak bergerak dari posisinya sejak lima menit yang lalu. Kaki ditekuk dekat dengan dada, tangan yang melingkar di sekitar kaki, punggung bersandar pada sebuah batu di belakang tubuh, rambut acak-acakan, luka di bagian tubuh yang terekspos, jejak air mata mengering di pipi, dan tatapan mata kosong. Zeloise seperti mayat hidup sekarang.
"WICKED membawa mereka, 'kan? Mereka ... semua." Zeloise tertawa sinis. "Ini semua salahku."
"Kau tahu jelas ini bukan salahmu," ujar Katniss, "kita perlu istirahat, Sister. Besok pagi kita akan membahas apa yang akan dilakukan selanjutnya."
Zeloise mengangguk pelan pada akhirnya, menengok ke belakang saat suara langkah kaki Katniss menjauh. Ia menghela napas panjang, menarik tas miliknya yang untung saja bisa terselamatkan dari kejadian tadi. Ia mengambil sesuatu dari dalam sana, memasukkannya ke dalam mulut dan mengunyah secara perlahan seraya menghampiri kelompok dari Right Arm yang tersisa.
Gadis berambut pirang itu berhenti dengan jarak sepuluh langkah dari mereka, menempatkan dirinya di belakang batu besar agar tak terlihat oleh lainnya. Ia masih tidak siap menemui semua yang ada di sana, tidak siap juga mengetahui siapa saja yang berhasil dibawa oleh WICKED. Lima menit berlalu, tidak ada suara sama sekali yang ia dengar, ia berasumsi bahwa mereka semua sudah tertidur--mengistirahatkan tubuh untuk membersihkan camp keesokan harinya.
Tangan kotor Zeloise bergerak merogoh sesuatu di dalam tasnya, mengeluarkan alat yang selalu ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Haymitch. Sayangnya, kali ini ia tidak akan menghubungi Haymitch.
"Zeloise? Apa yang terjadi?" Suara itu terdengar dari seberang. Tak cukup kuat untuk didengar orang lain, tapi sangat jelas dalam indra pendengarannya.
"Beetee," panggil Zeloise, "apa kau keberatan meneruskan panggilan ini ke Presiden Paylor?"
"Sesuatu terjadi?"
"Kumohon, teruskan saja."
"Baiklah, sebentar." Beetee terlihat mengotak-atik sesuatu di seberang sana hingga tak lama layar lain muncul, menampakkan wajah Paylor bersama Plutarch di sampingnya.
"Zeloise, kau terlihat berantakan," ujar Plutarch dengan wajah yang menunjukkan kecemasan juga penasaran.
Zeloise tersenyum tipis. "Tolong jangan beritahu Effie atau Haymitch, Plutarch. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir."
"Nona Everdeen? Apa yang terjadi padamu?" tanya Paylor keheranan.
Zeloise menahan suaranya agar tidak bergetar, pun menahan agar air mata yang menggenang di pelupuk tidak jatuh menetes. Setelah berhasil menenangkan diri, ia mengatakan satu kalimat yang ia yakini akan langsung diterima oleh wanita di depannya.
"Presiden Paylor, I need your help."
***
Sebagian dari yang tersisa sudah terlelap dalam tidur, tapi Newt tidak. Laki-laki itu mencemaskan banyak hal sekarang, termasuk Minho yang dibawa oleh WICKED. Bagaimana pun juga mereka harus cepat bergerak untuk menyelamatkan Minho dan lainnya.
"Newt."
Yang dipanggil pun menoleh, mendapati Thomas yang menghampirinya bersama Brenda.
"Ada apa?" tanya Newt to the point.
Brenda balik bertanya, "Kau melihat Zoey?"
"Zoey?" Newt menggeleng pelan dengan kerutan di dahi. "Tidak, aku tidak melihatnya. Sudah tanya Katniss?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise
Fanfiction[ 𝐌𝐀𝐙𝐄 𝐑𝐔𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐱 𝐇𝐔𝐍𝐆𝐄𝐑 𝐆𝐀𝐌𝐄𝐒 ] Mimpi buruk Zeloise menjadi kenyataan saat ia terpilih dalam Hunger Games ke-75. Namun, kakaknya Katniss jelas tak akan membiarkan hal itu terjadi. Setelah tahun lalu mengajukan diri sebagai pengg...