Tepat saat petang, para Gladers atas perintah Gally membawa Thomas dan Teresa menuju pintu maze yang terbuka. Zeloise memperhatikan itu dari kejauhan, lalu menoleh ke belakang dan mendapati Chuck dengan tas besarnya beserta sebuah tombak.
"Kau tak apa membawa semuanya?" tanya Zeloise khawatir.
"Jangan khawatir, aku kuat," jawab Chuck meski sedikit kesusahan membawa barang-barangnya.
Zeloise tersenyum kecil, mendekati anak itu dan berjongkok di depannya. "Kau tidak melupakan belatimu?"
"Tidak sama sekali, aman di celanaku."
"Bagus." Zeloise tersenyum dan bangkit setelahnya. "Ayo pergi, yang lain sudah menunggu."
Dengan langkah tegas, Zeloise berjalan mendahului Chuck untuk bergabung dengan yang lain di pintu maze. Katniss, Raven, Peeta, Finnick dan Gale sudah berada di sana tentunya, berusaha mengubah pikiran Gally meski sia-sia. Hal pertama yang Zeloise dapati adalah Teresa yang diikat di tiang dan berusaha memberontak, sedangkan Thomas terbaring lemah di atas tanah.
"Kalian dengar itu?" Teresa berseru. "Jika kalian tetap berada di sini, Griever akan kembali dan terus kembali hingga kalian semua mati!"
"Wow, dorongan yang bagus." Zeloise menyungging senyum miring, merasa kagum dengan dorongan Teresa pada Gladers yang masih ragu.
"Diam! Ikat dia." Gally terlihat frustasi setelah apa yang Teresa katakan. "Kau dengar aku? Kubilang, ikat dia!"
Dua Gladers yang ada di dekat Thomas pun segera mengangkat laki-laki itu dan mengikatnya di tiang samping Teresa. Katniss beserta Zeloise mengambil satu anak panah untuk berjaga-jaga, hanya memegang tanpa ancang-ancang membidik. Barulah ketika Thomas bangkit, laki-laki itu memukuli kedua Gladers tadi, disusul dengan Newt dan yang lainnya. Mereka mulai melumpuhkan kelompok Gally dan berpindah ke sisi Thomas.
"Sentuh dia, panah ini akan menembus tubuhmu," ancam Zeloise pada seorang Gladers yang hendak mencegat Chuck.
Buru-buru anak itu mendekat ke sisi Zeloise dan langsung dirangkul oleh Raven yang memegang belati cukup panjang.
"Kalian memang penuh kejutan," ujar Gally.
Thomas yang masih mengacungkan tombak, membalas, "Kau tidak perlu ikut, tapi kami akan pergi. Dan bagi yang ingin ikut, ini kesempatan terakhir kalian."
"Jangan dengarkan, dia hanya ingin menakuti kalian." Gally menatap kelompoknya.
"Bukankah di sini kau yang takut?" Raven berdecih sinis. "Jangan sok pemberani, Gally."
Laki-laki itu menatap ke arah Raven sebelum jatuh pada Katniss dan juga Zeloise. "Bahkan kalian juga? Yang sudah aku anggap seperti keluarga sendiri."
"Tidak ada keluarga yang ingin mengusir keluarganya," desis Katniss, "Thomas juga keluarga kami. Dia pergi, kami pergi."
"Kalian memilih yang salah. Kalian memilih orang penakut sepertinya!"
"Mungkin aku takut, tapi lebih baik mempertaruhkan nyawa di sana daripada terjebak di sini seumur hidup." Thomas berkata dengan yakin tanpa keraguan sedikit pun. "Tempat kita bukan di sini, tempat ini bukan rumah kita, kita ditaruh dan terjebak di sini. Setidaknya kita punya pilihan di labirin, kita bisa keluar dari sini. Aku yakin."
Zeloise tersenyum kecil mendengar itu. Banyak perubahan yang terjadi pada Thomas dalam waktu singkat. Berawal dari anak baru yang mempermalukan diri sendiri karena terjatuh saat berlari, berakhir menjadi sosok pemimpin yang bijaksana dan berani mengambil resiko. Tidak salah jika di saat terakhirnya, Alby memberi pesan pada Thomas untuk membawa mereka semua keluar dari sini. Alby tahu bahwa Thomas mampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise
Hayran Kurgu[ 𝐌𝐀𝐙𝐄 𝐑𝐔𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐱 𝐇𝐔𝐍𝐆𝐄𝐑 𝐆𝐀𝐌𝐄𝐒 ] Mimpi buruk Zeloise menjadi kenyataan saat ia terpilih dalam Hunger Games ke-75. Namun, kakaknya Katniss jelas tak akan membiarkan hal itu terjadi. Setelah tahun lalu mengajukan diri sebagai pengg...