𝐌𝐑𝐀𝐓𝐌: 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟓𝟑

136 26 0
                                    

Tinggal satu part lagi aaaa~ bakal aku up besok, awas kaget mwhehehh. Happy reading semua!

***

Keesokan harinya, Zeloise, Newt dan Katniss berpamitan pada teman-teman mereka sebelum kembali ke District 12. Zeloise memeluk Annie yang menangis tersedu--tak ingin berpisah dari temannya itu, sedangkan Newt memeluk Beetee dan mengucapkan terima kasih atas segala bantuan pria itu selama ini. Johanna di samping Katniss hanya bisa menghela napas panjang, memandangi mereka yang tenggelam dalam kesedihan akan perpisahan.

"Mereka sangat melankolis, 'kan?" Johanna menyeringai, menatap pada Katniss yang hanya melirik sejenak. "Oh ayolah, jangan marah hanya karena aku memilih 'ya' saat itu. Lagi pula, Coin sekarang sudah mati."

Katniss tak menjawab, ia hanya diam dengan pandangan datar ke depan. Johanna pun mendengus sebal karena diabaikan, tapi kemudian ia tersentak kecil saat Katniss menepuk bahunya.

"Jaga Annie," pesan Katniss sebelum pergi ke luar bersama Newt dan Zeloise.

Di depan sudah ada Haymitch dan Primrose yang menunggu, di bawah sana juga terlihat Effie yang memandangi mereka dengan sedih.

"Tak akan kubiarkan kalian pergi tanpa perpisahan yang layak." Effie tersenyum kecil, kemudian memeluk satu per satu dari mereka.

"Terima kasih atas segalanya, Effie," bisik Zeloise saat gilirannya di peluk.

Wanita itu mengangguk pelan. "Tentu, Dear."

Selesai dengan Zeloise dan Primrose, Effie beralih pada Katniss dan memeluk gadis berambut gelap itu. "Sekarang tugasmu menjadi dirimu sendiri, Katniss. Berjanjilah kau akan menemukannya."

"Menemukan apa?" Katniss bertanya.

"Kehidupan seorang pemenang," jawab Effie, "bukan hanya Katniss, tapi kalian semua. Kalian pantas mendapatkannya."

Kemudian, Effie beralih pada Newt dan memeluk laki-laki itu, setelahnya ia berdiri di hadapan Haymitch dan melakukan hal yang sama. Pelukan hangat di tengah cuaca dingin.

"Kau selalu disambut di sana," ujar Haymitch, menanamkan kecupan di pipi Effie dan berakhir dengan ciuman lembut nan singkat keduanya.

"Jaga mereka." Effie mengusap lengan Haymitch, lalu menghela napas saat pria itu berjalan melewatinya setelah mengangguk pelan.

Primrose melambai pada Effie dengan riang, kemudian berbalik untuk merangkul lengan Newt dan Zeloise yang menghimpitnya. Katniss di samping Zeloise, dan Haymitch mengambil tempat di samping Newt. Selama perjalanan hanya ada suara Primrose yang banyak bercerita, berusaha menghangatkan suasana yang mulai mendingin. Atmosfer kesedihan mulai menguap sejak mereka berada di kereta, disusul dengan perjalanan menuju kompleks para pemenang--tempat di mana rumah mereka berada.

Haymitch yang semakin protektif terhadap Everdeen bersaudari, tanpa basa-basi menarik Newt untuk ikut dengannya--tinggal di rumahnya. Tidak mungkin ia membiarkan laki-laki itu tinggal bersama gadis-gadisnya, 'kan? Terlebih Newt dan Zeloise memiliki hubungan. Ia hanya berusaha mencegah sesuatu terjadi sebelum waktunya.

Ah, andai saja Haymitch tahu kebenarannya ... mungkin Zeloise sudah diomeli habis-habisan sekarang. Newt? Entahlah, berdoa saja agar Haymitch tidak mengetahui sudah sejauh apa hubungan mereka.

Kembali pada Everdeen bersaudari, Primrose membuka pintu rumah mereka. Keheningan menyambut, menghantarkan rasa sesak yang dengan keras menghantam dada Zeloise. Semakin banyak ia mengambil langkah untuk masuk, dinding-dinding rumah ini seolah menghimpit dirinya hingga pada akhirnya ia menggeleng cepat dan keluar dari rumah tanpa bisa dicegah oleh Katniss maupun Primrose.

Dark Paradise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang