Pesawat tempur milik militer District 13 tiba di tanah District 12. Tanah yang pernah menjadi rumah bagi sang Mockingjay dan Black Swan, sebelum Capitol membumihanguskan District tersebut.
"Kami akan mulai dari depan gedung pengadilan." Cressida memberitahu.
Kali ini tidak ada Boggs, hanya mereka berenam--ia, Katniss, Cressida, Massella, Castor dan Pollux. Pria berkulit hitam manis itu tengah dibutuhkan di District guna menyusun strategi bersama Coin dan lainnya. Namun, sebagai gantinya, Primrose ikut bersama karena memaksa dan akhirnya mendapat izin dari sang Presiden.
"Katniss, Zeloise, bisa beritahu kami apa yang terjadi di sini?" Cressida memulai tugasnya.
Tanpa pakaian Mockingjay dan Black Swan, Katniss dan Zeloise menatap reruntuhan dari gedung pengadilan di depan mereka. Keduanya kompak menggerai rambut, walau milik Zeloise dihiasi dengan beberapa kepangan kecil--di mana bagian depan ditarik ke belakang untuk menahan rambutnya agar tidak mengganggu wajah ketika angin berhembus.
"Ketika pertandingan dimulai, aku dan Mom ikut menonton di sini bersama yang lain." Primrose berdiri di samping Zeloise, menatap kedua kakaknya yang kini juga menatapnya. "Dan ketika Katniss melesatkan panah, layarnya menjadi hitam dan tidak seorang pun tahu apa yang terjadi setelahnya. Penjaga kedamaian memaksa kami semua kembali ke rumah."
"Dan apa yang terjadi?" tanya Katniss.
"Kesunyian, itu berlangsung selama satu jam," jawab Primrose, "seharusnya di jam sembilan aku dan Mom sudah tidur, tapi entah mengapa perasaan kami tidak enak. Itu dikuatkan dengan truk penjaga kedamaian yang ditarik mundur--pergi dari sini."
Zeloise menebak, "Itu di mana pengeboman terjadi?"
"Ya." Primrose menarik napas panjang, menatap sekitarnya dengan sendu. "Haymitch datang tepat waktu di saat yang lain berhamburan keluar rumah. Sebagian pergi ke hutan melewati pagar pembatas, sebagian lagi terlalu takut dan memilih pergi ke sana."
Primrose menunjuk sebuah arah yang membuat mereka semua melihat ke sana.
"Sebaiknya kita pergi," ujar Cressida.
Semua nampak setuju hingga akhirnya kompak melangkahkan kaki ke arah yang dimaksud.
"Menurut kabar, 951 dari warga berhasil menyelamatkan diri." Primrose terus bercerita selama perjalanan menuju tempat di mana pertama kali dilihat oleh Katniss dan Zeloise di hari itu. "Lalu, mereka yang selamat melihat pesawat pengebom memutari jalanan District dan ..."
Begitu sampai dan berdiri di atas reruntuhan, Primrose menunjuk ke depan sana. "Mati. Mereka semua mati ketika ingin menyelamatkan diri dari bom yang dijatuhkan."
Cressida bersama timnya nampak kaget melihat banyaknya kerangka manusia yang berhamburan di antara reruntuhan beton bangunan.
"951 dari 10.000, itu jelas sangat banyak." Primrose menunduk dalam, kembali sedih saat mengingat malam mengerikan itu.
Ia ingat dengan jelas bagaimana wajah takut teman-temannya saat mereka berpapasan. Tidak ada obrolan walau sekedar menyapa. Semua panik, saling menabrak dan mendorong hanya untuk mendapatkan jalan.
"951 jelas angka yang cukup untuk membangun kembali District 12." Cressida mengusap bahu Primrose--menghibur gadis itu.
"Ya, kau benar." Primrose mengangguk, menarik napas panjang sebelum mendongak--menatap wanita di sampingnya. "Terima kasih, Cressida."
"Tentu, Manis." Wanita itu tersenyum lembut.
Primrose lalu beralih pada dua kakaknya. "Ayo, kita harus mengambil latar di tempat lain juga, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise
Fiksi Penggemar[ 𝐌𝐀𝐙𝐄 𝐑𝐔𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐱 𝐇𝐔𝐍𝐆𝐄𝐑 𝐆𝐀𝐌𝐄𝐒 ] Mimpi buruk Zeloise menjadi kenyataan saat ia terpilih dalam Hunger Games ke-75. Namun, kakaknya Katniss jelas tak akan membiarkan hal itu terjadi. Setelah tahun lalu mengajukan diri sebagai pengg...