𝐄𝐗𝐓𝐑𝐀 𝐏𝐀𝐑𝐓: 𝐓𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 - 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟎𝟏

128 10 0
                                    

HALO SEMUA, AKU KEMBALI!! Yup, karena aku kangen sama couple tahan banting ini, jadi aku putuskan untuk buat extra part di book ini. Semoga kalian suka! Oh ya, ini ada part duanya tapi masih proses ngedit ... so, happy reading~

***

"Just a monster that kills a lot of people!"

Usia remaja. Zeloise sudah mempersiapkan ini sejak jauh-jauh hari. Wanita itu tahu bahwa cepat atau lambat, anak-anaknya akan mengetahui masa lalu kelamnya.

"Jaga kalimatmu, Katherine," tegur Newt, "dia mungkin ibumu, tapi dia tetap istriku."

Katherine mendengus, remaja berusia tiga belas tahun itu membuang muka kala sang ayah lebih membela ibunya daripada ia, padahal di sini ibunya lah yang salah. Orang gila mana yang membunuh banyak orang? Hanya ibunya!

"Terserah!" Gadis remaja itu menyentak, berbalik guna keluar dari rumah dan menabrak Skandar yang baru hendak masuk.

Saking kesalnya, sang kakak yang ingin menyapa pun disuruh diam olehnya. Benar-benar tidak habis pikir. Sementara Skandar--anak manis kesayangan Newt dan Zeloise pada masanya itu, kini telah tumbuh dewasa. Usianya telah mencapai dua puluh tiga tahun, umur yang sudah sangat cukup mengambil berbagai tanggung jawab yang ada.

"Kate kenapa?" tanya Skandar pada orang tuanya, keheranan dengan sikap sang adik.

"Dia tahu sisi gelap dari masa lalu kami dan mengambil kesimpulan tentang ibumu," jawab Newt, "sekarang dia tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun."

Skandar menatap sang ibu yang tak menunjukkan emosi sama sekali dalam wajah wanita itu. Namun, ia tahu bahwa wanita yang telah membesarkannya itu merasa sedih atas sikap Katherine.

"Mom--"

"It's okay, Skar." Zeloise menyela. "Beralasan pun tak menutupi fakta bahwa aku ikut andil dalam kehancuran Last City enam belas tahun lalu."

Newt--pria berumur tiga puluh enam tahun itu menghela napas berat. "Zoey, kita sudah pernah membahas ini, 'kan? Kuharap kau tidak--"

"Tidak akan." Lagi, Zeloise menyela. "Kate butuh waktu, dan aku tidak akan menemuinya sampai dia bisa tenang dan menerima fakta ini."

Jika Zeloise sudah berkata seperti itu, maka itulah yang akan terjadi. Newt sendiri pun tak bisa berbuat apa-apa karena memaksa Katherine berbicara dengan sang istri sama saja memperbesar masalah ini. Katherine dan Zeloise itu mirip dari segi sifatnya, apalagi bagian keras kepala. Di beberapa waktu, Newt seolah melihat Zeloise versi remaja dalam diri putrinya itu.

Di sisi lain, Katherine yang berada di tepi pantai, tengah melempari batu ke arah laut di depan sana guna melampiaskan emosinya. Fakta ini benar-benar mengguncang dirinya. Orang yang ia anggap malaikat itu rupanya pernah menghilangkan lebih dari satu nyawa tak berdosa.

"Tumben kau sendiri."

Katherine menggeram sebal, kepalanya dengan cepat menoleh ke arah di mana suara itu berasal. Jorjan. Musuh bebuyutannya sejak kecil, tengah berdiri dengan jarak lima langkah dari tempatnya. Lelaki berparas Asia yang menurun dari ayah lelaki itu, nampak sangat menyebalkan dengan senyum tengil yang ditampilkan. Ia heran, kenapa orang sebaik Minho dan Brenda memiliki putra semenyebalkan ini? Bahkan Elena sendiri yang merupakan adik lelaki itu sangatlah manis pada semua orang.

"Diamlah!" Katherine melotot galak, mengibaskan tangan dengan maksud menyuruh Jorjan pergi.

Namun, bukan Jorjan namanya jika tak membuat mood Katherine semakin buruk. Lelaki itu lantas mendekat dengan langkah berat, memberikan Katherine firasat buruk. Dan benar saja, secara tiba-tiba Jorjan menarik rambut gadis itu dan segera melarikan diri tepat saat Katherine berteriak sebal dan mulai mengejarnya.

Dark Paradise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang