"Jadi, kau sudah setuju sepenuhnya?"
Begitu sampai di District 13, Zeloise langsung membersihkan diri dan menetap di ruangan Haymitch dengan wajah murung. Ia bahkan tak menanggapi ledekan yang Haymitch lontarkan.
"Apa?" Sedikit malas, gadis itu pun menjawab.
"Revolusi ini." Haymitch menuangkan minuman di gelasnya. "Kau sudah setuju untuk bergabung? Tidak lagi karena si Pirang itu?"
"Tujuanku masih tetap pada Newt, tapi ... kurasa aku tidak keberatan jika harus bertempur untuk keadilan."
"Akhirnya." Haymitch tersenyum senang. "Sangat susah membujukmu, kau tahu?"
"Kau tidak membujukku."
"Tentu saja ada! Kau pikir untuk apa selama ini aku berbicara dengan membawa-bawa si Pirang itu? Tentunya untuk membangkitkan semangatmu, membuatmu melihat dunia luar hingga akhirnya bergabung dengan keinginan sendiri."
Zeloise mendelik sinis, berdecih sembari membuang muka. Pantas saja, batinnya.
"Kurasa sudah waktunya." Haymitch beranjak dari kursi dengan tangan memegang botol kosong. "Kau harus pergi sekarang, Blondie."
"Why? Aku masih ingin di sini." Ia mengernyit dalam--tak suka.
"Coin berniat menayangkan videomu dan Katniss di aula. Jadi, pergilah." Dengan jari, Haymitch mengusir Zeloise dari ruangannya.
"Kau akan melihatnya juga?"
"Tidak."
"Baiklah, aku akan menemanimu saja."
"Zeloise Everdeen." Haymitch kembali menggerakkan jarinya. "Pergilah, Coin pasti akan mencarimu."
Zeloise mendengus sebal, lalu beranjak dengan ogah-ogahan--melewati Haymitch begitu saja tanpa pamit.
"Ngomong-ngomong, Blondie."
Zeloise menghentikan langkah tepat di ambang pintu, menengok ke belakang guna melihat pria itu. Wajahnya masih tertekuk sebal.
"Rambut di kepang adalah ciri khas Katniss, rambutmu lebih cocok diikat satu," kata Haymitch.
"Tapi Prim juga seperti ini."
"Prim cocok dengan semua jenis tatanan rambut."
Zeloise mencebik bibir. "Bilang saja aku jelek seperti ini."
"Itu kau yang bilang, bukan aku."
Menghentakkan kaki sebal, Zeloise lantas keluar dari ruangan Haymitch bersamaan dengan yang lainnya--hendak pergi menuju aula utama. Gadis itu lantas membuka kepangan rambutnya, membiarkan itu tergerai dengan bergelombang akibat dikepang.
Saat ingin bergabung dengan yang lain, ia melihat Beetee yang memberi isyarat untuk ke atas. Awalnya ia tak mengerti sampai melihat sosok Carine dan Primrose yang naik ke atas sana. Seketika ia mengangguk paham. Langkah yang diambil membawanya ke lantai dua dari aula, melihat bagaimana orang-orang yang dikenalnya berada di sana. Niat hati ingin menyapa Katniss pun terurung kala melihat siapa yang ada di samping kakaknya itu. Lantas, ia pun mendekat perlahan dan berdiri di samping wanita yang sudah berumur itu.
"Halo, Presiden Coin," sapanya dengan senyuman.
Coin balik menyapa dengan ramah. "Halo, Zeloise."
Lalu, video yang ditunggu-tunggu pun terpampang jelas di layar besar aula--memperlihatkan bagaimana kedua gadis itu tampak menyatu dengan keadaan disekitar.
"Keyakinan Plutarch pada kalian memang tidak salah," ujar Coin dengan senyum bangga.
Katniss menoleh, lalu berkata, "Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise
Fanfiction[ 𝐌𝐀𝐙𝐄 𝐑𝐔𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐱 𝐇𝐔𝐍𝐆𝐄𝐑 𝐆𝐀𝐌𝐄𝐒 ] Mimpi buruk Zeloise menjadi kenyataan saat ia terpilih dalam Hunger Games ke-75. Namun, kakaknya Katniss jelas tak akan membiarkan hal itu terjadi. Setelah tahun lalu mengajukan diri sebagai pengg...