Sepuluh bulan kemudian..
Safe Heaven yang semula hanyalah pulau tak berpenghuni yang ditumbuhi banyak tumbuhan, perlahan berubah menjadi perkampungan dalam waktu sepuluh bulan. Vince dan Jorge yang paling tertua di tempat ini, diputuskan menjadi bagian dewan--mengurus segala tatanan di Safe Heaven, juga membagi tugas semua orang di sini. Kesehatan terjamin, bahan makanan yang selalu di stok setiap bulannya, dan bangunan lain dengan fungsinya sendiri. Ya, semua berjalan lancar dan baik di sini--
"Apa lagi yang harus kulakukan?"
--kecuali untuk yang satu itu.
"Tidak ada, sebenarnya," jawab Brenda, "bukankah itu sudah cukup bukti? Dia tidak bisa membuka hatinya, Sophie."
Sophie--gadis berambut cokelat terang dan mata hazel itu, menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ia nampak frustasi.
"Tapi aku menyukainya," gumam Sophie.
Brenda menggeleng pelan, mengabaikan Sophie yang kembali uring-uringan seperti biasa. Tak lama, Harriet bersama Sonya datang bergabung di meja mereka dengan kening berkerut--bingung melihat keadaan Sophie yang seperti orang depresi berat.
"Apa yang terjadi?" tanya Sonya, menempatkan diri di samping Brenda, sedangkan Harriet di samping Sophie--berhadapan dengan Sonya.
"Ini pasti karena Newt lagi, 'kan?" tebak Harriet.
Brenda mengangguk. "Seperti biasa."
"Oh ayolah, kau bisa mendapatkan lelaki lain," kata Harriet, "banyak laki-laki yang menyukaimu, Sophie. Jangan membuang waktumu untuk mengejar Newt yang jelas-jelas tak ingin membuka hati."
Sophie mengangkat kepalanya, menatap sebal pada Harriet. "Aku tidak membuang-buang waktu, oke? Aku yakin pasti bisa."
"Aku tidak begitu yakin." Adik dari laki-laki yang dibicarakan, mengedikkan bahunya. "Andai kau tahu apa yang dilakukan Kakakku setiap pagi sebelum memulai hari, kuyakin kau akan menyerah saat ini juga."
"Menyerah? Jelas tidak!" Sophie mendengus sebal. "Aku heran, kenapa Newt sampai seperti itu? Maksudku, semua orang di sini juga kehilangan orang penting dalam hidup, tapi perlahan mereka mulai melupakannya, 'kan?"
Brenda menggeleng pelan, tak ingin menanggapi namun sesuatu yang ia lihat membuatnya ingin menutup mulut Sophie sekarang juga.
"Sophie--"
"Tapi kenapa dia tidak mau?" Sophie menyela kalimat Brenda.
Brenda kembali berkata, "Sophie, dengar--"
"Memangnya apa yang istimewa dari gadis bernama Zoey itu? Kuyakin dia hanya gadis biasa yang tak seberharga itu," sela Sophie, lagi, "dan jika kulihat lukisannya, dibanding dia, akulah yang lebih cantik."
"Jelas dia lebih istimewa darimu."
Sophie menegang, menoleh ke belakang dan mendapati Minho bersama Chuck yang nampak ... err, menyeramkan. Dua lelaki berbeda umur itu melayangkan tatapan tajam padanya.
"Kuperingatkan padamu, jangan pernah sekalipun berkata hal buruk tentang Zoey. Kau tidak tahu apapun tentangnya," desis Minho, berjalan ke arah Brenda untuk menyapa kekasihnya itu.
Chuck melipat tangannya, menatap sinis gadis itu. "Aku tidak suka kau berusaha mendekati Newt."
Sophie berdecih. "Memangnya--"
"Chuck, ayo," panggil Minho begitu urusannya dengan Brenda selesai.
Chuck mengangguk, kembali melayangkan tatapan tajam pada Sophie sebelum menyusul Minho yang lebih dulu pergi. Sedangkan di meja itu, Brenda bersama Harriet dan Sonya sama kesalnya dengan Minho juga Chuck.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise
Fanfiction[ 𝐌𝐀𝐙𝐄 𝐑𝐔𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐱 𝐇𝐔𝐍𝐆𝐄𝐑 𝐆𝐀𝐌𝐄𝐒 ] Mimpi buruk Zeloise menjadi kenyataan saat ia terpilih dalam Hunger Games ke-75. Namun, kakaknya Katniss jelas tak akan membiarkan hal itu terjadi. Setelah tahun lalu mengajukan diri sebagai pengg...