Sebelumnya aku minta maaf banget karena baru bisa update. Jujur lagi sibuk belakangan ini, aku juga nulisnya kayak sepenggal-sepenggal doang tergantung ide, jadi pas ada waktu luang dikit aku sambungin dari scene satu ke scene lain. Kayak double nulisnya. Maapkeun ya semua~ mengminta maaf di atas materai🙏🏻
***
Setelah malam itu, kegelisahan Zeloise belum juga menghilang. Semakin ia berusaha mengabaikan, semakin menjadi pula suara-suara negatif yang tak henti berteriak di dalam kepalanya, terlebih beberapa kali ia mendapati Newt yang bersama Sophie. Meski terlihat kekasihnya itu tidak menanggapi, tapi tetap saja Newt membiarkan Sophie berada di sekitar tanpa berusaha mengusir. Hal itu membuat ia mulai mempertanyakan hubungan mereka.
"Baiklah, sesi terapimu hari ini sudah selesai. Cari aku jika butuh sesuatu, oke?" Reese memasukkan buku catatannya ke dalam tas, hendak beranjak begitu selesai jika saja Zeloise tidak menahan tangannya.
"Boleh aku bertanya sesuatu?" Ragu-ragu, si gadis melontarkan pertanyaan.
Reese menatap Zeloise penuh kebingungan, tapi akhirnya mengiyakan dan kembali ke posisinya semula. "Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Bukan tentang sesi terapi atau masalah kesehatanku, sebenarnya. Di luar dari itu, apa boleh?"
Reese sedikit kaget mendengar itu. Pasalnya, Zeloise tidak pernah membicarakan masalah di luar sesi terapi sejak hari ia menawarkan diri menjadi teman cerita gadis itu.
"Ya, tentu." Reese menatap Zeloise penasaran. "Apa yang ingin kau katakan atau tanyakan?"
Zeloise berdehem singkat sebelum akhirnya ia bersuara, "Apa kau pikir, Newt akan tetap mencintaiku meski aku kacau seperti ini?"
"Apa kalian bertengkar?" tanya Reese hati-hati.
"Tidak, aku hanya ... bertanya."
Reese nampak menarik napas panjang sebelum berujar, "Dulu aku memiliki teman yang tidak beda jauh darimu. Aku tidak tahu apa yang terjadi hingga dia seperti itu. Awalnya semua baik, hubungannya juga sangat manis bahkan kabarnya mereka akan menikah, tapi semua mulai berubah saat temanku didiagnosa memiliki masalah pada kesehatan mentalnya."
"Mereka jadi sering bertengkar, pun jarang berbicara serius atau bertemu. Hingga akhirnya, kekasih temanku itu memiliki kekasih lain dan memulai hidup baru bersama gadis itu." Reese mengakhiri ceritanya.
"Apa yang terjadi pada temanmu setelah itu?"
"Aku tidak tahu, keluarganya seolah menutupi. Dan saat aku bertanya pada mantan kekasihnya, dia hanya bilang bahwa tidak ada yang akan tahan dengan orang yang tidak stabil seperti temanku."
"Itu ... buruk."
"Ya, aku juga berpikir seperti itu. Bagaimana bisa pria yang bahkan rela mengorbankan hidupnya demi temanku, dengan gampang mencampakkannya dan mengatakan hal buruk seperti itu? Astaga, kupikir dia sudah gila!"
Zeloise jadi berpikir karena cerita itu.
"Tapi tidak semua pria seperti itu, Zoey. Kuyakin Newt pria baik yang tidak akan melakukan hal buruk seperti itu. Aku mendengar cerita tentang bagaimana Newt menolak banyak wanita selama kau tidak ada di sini. Apa lagi yang kau takutkan saat bukti nyata ada di depanmu?" Reese buru-buru melanjutkan, takut jika Zeloise memikirkan ceritanya dengan sangat serius. Bisa gawat jika begitu.
"Tidak, tidak ada." Zeloise menampilkan senyum palsu. "Kau benar, Newt sudah membuktikannya dan aku tidak perlu ragu."
Mendengar kalimat pasiennya, Reese pun ikut tersenyum. "Baguslah. Ada lagi yang ingin kau ceritakan atau tanyakan padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Paradise
Fanfic[ 𝐌𝐀𝐙𝐄 𝐑𝐔𝐍𝐍𝐄𝐑 𝐱 𝐇𝐔𝐍𝐆𝐄𝐑 𝐆𝐀𝐌𝐄𝐒 ] Mimpi buruk Zeloise menjadi kenyataan saat ia terpilih dalam Hunger Games ke-75. Namun, kakaknya Katniss jelas tak akan membiarkan hal itu terjadi. Setelah tahun lalu mengajukan diri sebagai pengg...