62

258 16 0
                                    

Btw bab ini ± 3000 kata🌈😍selamat membaca, semoga kalian bacanya tidak gumoh ya😉

Happy Reading📖

****

Kosta menatap malas Lowiek dan Nidal

Vesna terkekeh "Iya, Kosta mah gengsian wkwk"

"Terserah" kata Kosta

Skip, mereka sampai di Vladislav

Mereka telah sampai di Vladislav, beberapa orang tua dari anak-anak tersebut sudah berdatangan untuk menjemput sang anak yang pergi selama 2 harian ya, mereka pasti rindu walau hanya 2 hari

"Aku duluan ya, aku sudah di jemput" ujar ku

"Iya" mereka tersenyum menjawab ku

"Hai sayang.... " sapa Ibu memeluk ku

"Ihh kangen Ibu.. " ucapku

"Aduh, apalagi Ibu.. " ibu melepaskan pelukan mereka dan tersadar

"Kepala kamu kenapa sayang? " tanya Ibu

"Oh, ini luka kecil" kataku tersenyum agar Ibu tidak khawatir

"Tidak mungkin, luka kecil tidak akan di perban seperti ini, ini kenapa? " tanya Ayah

Ayah dan Ibu melirik ke arah Kosta, Delca dan Zee

"Vesna di dorong sama temen nya di kamar mandi, sampai dahinya robek Bibi" jelas Adriana

"Ya ampun, tapi tidak ada luka parah lagi kan?! " panik Ibu

"Tidak Bi" jawab semua

"Baiklah, kita duluan ya, ayo Zee, Delca, Vesna " ajak Ayah

Mereka masuk ke dalam mobil meninggalkan sekolah

****

Sesampainya di rumah Vesna langsung masuk ke dalam kamar nya

Vesna berjalan menuju cermin, dia berdiri di depan cermin tempat meja rias atau tempat biasa dia mengoleskan make-up di wajahnya.

Menatap wajahnya, terutama keningnya, dia teringat kata-kata Kosta, "Kamu boleh baik, tapi jangan terlalu baik sama orang yang sudah nyakitin kamu berkali-kali"

Kata kata Kosta masih terngiang di kepalanya, apakah benar kata dari Kosta? Bagaimana menurut kalian?

"Aku merasa kata-kata Kosta benar, tapi aku tidak bisa melakukan ini... Aku tipe orang yang mudah terpancing emosi, tapi aku juga orang yang tidak tegaan.. Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan.. " Vesna mengatakan hal itu masih berdiri di hadapan cermin

"Tapi perbuatan Ilona juga keterlaluan, dia hampir menghilangkan nyawaku. Untung kepala ku hanya robek, bukan pecah" kata ku berjalan ke arah balkon kamarku. Balkon kamar nya langsung menghadap ke arah jalan.

"Huft... " satu nafas berhasil lolos dari mulut Vesna, Vesna duduk di kursi yang ada di balkon kamar nya

Tok tok tok

"Ya? " sahut ku menghampiri pintu karena aku mengunci nya

"Da? " tanya ku

"Vesna, ne zaboravi da siđeš dole na ručak, ok? " ternyata itu Zee

Vesna, ne zaboravi da siđeš dole na ručak, ok?= Vesna, jangan lupa turun ya untuk makan siang ya

Aku mengangguk "Silazim za minut" aku menutup pintu

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang