87. Kita Ternyata Sama

191 20 0
                                    

Beberapa bulan berlalu...

Vesna kembali ke sekolah setelah 2 minggu libur kenaikan kelas. Kali ini Vesna diantar Danilo dan Stana.

"Terimakasih Yah, Bu. Aku dan Emi masuk dulu" Vesna dan Emi berlari memasuki sekolah tapi berjalan ke arah yang berbeda.

Vesna mencari-cari kelasnya, teman-teman kelasnya tidak diganti, dan kini Vesna kelas 8³.

"Sayang!!" pekik seseorang, aku tentu menoleh kebelakang untuk mengetahui siapa yang memanggilku.

"Kosta!! " teriakku balik sambil memeluk Kosta. Beberapa orang di koridor sekolah tertawa melihat tingkah konyol ku dan Kosta tapi ada juga yang berbisik julid tentang Kosta.

"Si culun kembali"

"Ternyata ada ya yang mau sama culun"

"Pengen muntah"

"Alay"

"Si culun pakai apa sampai gadis itu bisa cinta sama dia"

"Di pelet kali"

Bisikkan bisikkan pedas dari beberapa murid entah itu seangkatan atau senior mereka. Aku menatap Kosta yang masih tersenyum.

"Lupakan itu, jangan dengarkan mereka" ujarku pada Kosta.

Kosta mengedikkan bahunya. "Aku tidak peduli, ayo" ajak Kosta menarik tanganku untuk ke kelas bersama.

Sesampainya di kelas, ternyata kelas masih sepi. Hanya ada kami berdua. Aku dan Kosta memilih kursi paling belakang untuk duduk kami, kursi belakang itu nyaman.

"Akhirnya bisa sekolah lagi" ujar ku tersenyum menatap kelas ini yang begitu rapih dan harum.

"Aku gak kangen sekolah" ujar Kosta. Aku menganggukkan kepalaku paham.

"Aku kangennya kamuu" ujar Kosta tersenyum menggoda kearahku.

"Ih? Apasih!! Masih sempet ya gombal" ujar ku mencubit perut Kosta hingga Kosta mengaduh.

"Hehe iya dong. Mau lagi? " tanya Kosta.

"Apanya? Cubit nya? " tanya ku.

"Gak, gombal nya" ujar Kosta dengan tatapan memohon.

"Boleh coba coba, kalau aku salah tingkah... " Vesna menggantung ucapannya memikirkan apa yang harus dia lakukan jika Kosta berhasil membuatnya salah tingkah.

"Aku boleh cium kamu" ujar Kosta dengan tatapan memohon.

"Ih? Kok gitu? " tanya ku.

"Ya..... Plisss" mohon Kosta.

"Oke deh" jawab ku, Kosta bersorak senang, ingat, sikap asli Kosta yang hanya akan Kosta tampilkan pada Vesna.

"Mama kamu lahirin kamu pakai gaya apa sih? Kok anaknya bisa secantik ini?? " goda Kosta sambil menatap ku, dia sangat berharap godaan nya ini bisa membuat kekasih nya salah tingkah agar bisa mencium Vesna.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang