117. .....

118 15 0
                                    

Setelah selesai melukis mereka mengobrol dan memakan camilan di halaman belakang rumah Kosta.

Jam 3 sore Vesna akan kembali ke rumah nya, dan sekarang masih jam 1 siang.

"Kalian! Ayo masuk, kita makan siang" ajak Mama, mereka mengangguk dan pergi masuk untuk makan siang.

"Vesna nanti jadi pulang? " tanya Mama menatap Vesna.

"Oh? Iya Mah, pengennya lebih lama di sini, tapi nanti kalau Ayah tahu gimana? Aku gak mau pisah dari Kosta" lirih Vesna melirik Kosta.

Kosta tersenyum dan langsung mengusap pundak Vesna.

"Yaudah, nanti biar Kosta antar kamu ya? " tanya Miljana dan Vesna mengangguk.

Skip selesai makan siang, mereka duduk di ruang tengah.

"Mama, nilailah lebih bagus lukisan siapa" ujar Danica menunjukkan lukisan ladang bunga matahari yang indah, Emi memiliki lukisan langit biru dengan awan putih dan beberapa burung yang terbang, Kosta, memiliki lukisan dua orang berbeda gender yang sedang duduk menghadap pantai sedang melihat sunset yang berwarna oranye, siapa lagi kalau bukan Vesna dan Kosta di lukisan itu. Vesna, memiliki lukisan beberapa orang yakni tak lain adalah Vesna, Kosta dan juga sahabatnya yang sedang bermain bola voli di pantai.

"Ini bagus sayang! Mama suka semua lukisan kalian" ujar Miljana mengambil semua lukisan itu dan menatapnya kagum.

"Benarkah? Lalu, berikan rate untuk masing-masing lukisan Mah!! " ucap Emi dengan antusias.

"Eumm, Mama rasa semua nya mendapat 10/10.." jawab Miljana mengembalikan lukisan itu pada mereka.

"Wahh thanks Mah" ujar semua kompak.

"Iya iya" Miljana tersenyum, lalu dia pamit untuk kembali ke kamar nya.

"Papa pulang! " mereka reflek menoleh ke pintu rumah, melihat Vladimir telah pulang kerja.

"Papa!! " Danica dan Emi berlari ke arah Vladimir dan memeluknya, begitupun Kosta dan Vesna.

"Hai, kalian sedang kumpul? " tanya Vladimir dan semua mengangguk.

"Dimana Mama? " tanya Vladimir mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"Ada di kamar, Pah" sahut Kosta.

"Kau sudah pulang Vladimir? " Miljana berucap sambil melangkah menuruni tangga.

"Ya, hari ini aku pulang cepat karena sedang tidak banyak pasien" balas Vladimir duduk di sofa.

"Pah, Vesna boleh minta bantuan? " ujar Vesna dengan nada tak enak.

"Tentu saja sayang. Apa? " sahut Vladimir lembut, Vesna tersenyum.

"Eumm, bantu aku bicara pada Ayahku agar dia mengizinkan aku bertemu Kosta lagi" Vesna menatap Vladimir memohon sambil tangan kirinya meremas tangan kanannya sendiri.

"Oh iya masalah itu, Papa akan bantu kalau begitu. Besok Papa libur, kamu pulang ke rumah kamu bersama Kosta oke? Papa akan berada di sana besok" ujar Vladimir menjelaskan, Vesna dan Kosta mengangguk paham.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang