94. Rasa Khawatir

212 20 4
                                    

"Carilah teman yang selalu ada untukmu, jangan cari teman yang datang kalau kamu lagi bahagia aja"

- anonymous -

***

"Eh Ayah! Ibu! " panggil ku sedikit berbisik.

"Ada apa? " sahut mereka berdua kompak.

"Cie cie kompak.... " goda ku tersenyum menggoda.

"Ck cepat kenapa? " ujar Ayah mengalihkan pembicaraan.

"Tidak jadi deh" ujar ku tersenyum kuda ketika Ayah dan Ibu menatap malas ke arah ku.

"Mwehehe maaf... " ujar ku menyengir.

Ayah dan Ibu menghela nafas melihat kelakuan putri pertama mereka yang random, kelakuan random Vesna turun dari Ayah nya, sementara perilaku lembut dan ramah turun dari sang ibunda.

Vesna lebih dekat dengan Ayahnya, tapi sayang Ayahnya selalu sibuk bekerja, walau begitu Danilo tetap menyisihkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga tercintanya.

Jam menunjukkan pukul 10 pagi, Emi berada di sekolah nya. Berita tentang Vesna yang mencoba melakukan percobaan bunuh diri kini menjadi topik hangat yang di bahas oleh siswa Ribnikar, terutama anak kelas 7 sampai 9.

Entah mereka mendapatkan berita darimana, padahal Kosta dan sahabatnya tidak sama sekali menyebarkan apa yang terjadi pada Vesna sekarang.

***

Kosta dan sahabatnya berada di kantin sekolah, kantin sekolah yang ramai serasa sedang berada di tengah-tengah antrean sembako. Rasa panas membara di kantin saking ramainya.

Kosta dan sahabatnya tak berhenti mengoceh karena murid-murid yang sangat heboh.

"Ett dah! Geser dong! " ujar Andrija yang kepalanya terus saja tersikut oleh orang-orang yang sedang mengantri membeli makanan untuk mengisi perut.

"Pfttt! Sabar ya Ja! Hahaha" tawa Mara diikuti tawa dari yang lain.

"Mau makan saja tidak tenang! " ujar Andrija kembali menyantap makanannya sambil menatap tajam segerombolan orang yang mengantri di samping nya.

Syurrr!

Siraman jus lemon pada kepala Kosta mengalir begitu saja, mereka menoleh ke samping dan mendapati Alex, Vladimir dan juga Vukan yang tertawa melihat rambut Kosta yang basah karena air lemon.

"Hahaha! Eh culun! Kepala lo berasap, jadi gue siram biar menyejukkan kepala lo itu. Hahahahahaha!! " ujar Alex tertawa terbahak-bahak, kejadian itu pun tak luput dari tatapan murid-murid Ribnikar yang sedang mengantri makanan.

Bruk!

"Hey! Apa maksud mu hah! " bentak Nick tak terima sampai dia memukul meja.

"Hahaha! Lo gak terima sahabat lo gue giniin? Lagi orang kayak gini di jadikan sahabat! " ujar Alex menyiramkan satu gelas air lemon lagi ke dalam makanan Kosta.

"Hei hentikan" mohon Kosta sambil membersihkan kepalanya dengan tissu.

"Diam lo culun! Cepat makan makanan ini! Gue tambahin sedikit bumbu penyedap.. " ujar Alex menaik turunkan alisnya menatap Vladimir dan Vukan.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang