146. Kecewa

217 18 7
                                    

Waktu istirahat pun tiba, semua murid bergerombol pergi ke kantin. Tapi tidak dengan Vesna yang memilih membuntuti kemana Kosta pergi tanpa sepengetahuan nya.

Perpustakaan

Kosta memasuki perpustakaan, Vesna menganggukkan kepalanya, Kosta sangat suka tempat itu, tempat yang damai dan nyaman bagi Kosta.

"Ko--"

"Aku tahu kau mengikuti aku kan? " terdengar suara berat seseorang, Kosta membalikkan tubuhnya menatap dingin Vesna yang berada di depannya.

Vesna meneguk saliva nya, wajah Kosta menyeramkan ketika menatapnya dingin. "Ak- aku, aku ingin bicara, aku mohon jelaskan dulu padaku, aku benar-benar tidak paham" Vesna memegang tangan Kosta dengan tatapan memohonnya.

"Pikir saja sendiri" ketus Kosta lalu berjalan menyusuri rak buku untuk mencari buku yang akan ia baca.

"Tidak! Aku benar-benar tidak paham Kosta! Kenapa kamu tidak percaya hah!? " teriak Vesna menatap Kosta dengan mata yang kembali berkaca-kaca.

"Ini perpustakaan jangan berisik" tegur Kosta duduk di salah atu kursi dan mulai fokus membacanya.

"AKU TIDAK PEDULI, LAGIPULA HANYA ADA KITA BERDUA! AKU MAU KAU JELASKAN!! " bentak Vesna semakin mengeraskan suaranya.

Tidak ada sahutan dari Kosta, Vesna menyeka air matanya dengan kasar lalu berjalan keluar perpustakaan.

Kosta mendongak, menatap kepergian Vesna.

"Aku tidak tega melakukan ini, tapi aku kecewa padamu" ucap Kosta lirih.

***

"Aku harus apa? Aku harus tanya Ibu, ibu pasti tahu tentang hal ini" Vesna mengambil ponselnya untuk menelpon ibunya, tapi belum sempat ia menekan tombol di ponselnya, ponselnya sudah lebih dulu di rebut oleh seseorang.

"Muka lo stress banget keliatannya? " ucap perempuan di depan Vesna dengan wajah licik nya.

"Kembalikan ponselku" ujar Vesna dingin.

"Gak semudah itu sayang... Aku lihat tadi kau bertengkar dengan Kosta hm? Astaga seperti nya ini pertanda kalau hubungan kalian tidak akan kembali utuh lagi" Selena terkekeh dengan senyuman dan tawa liciknya, Vesna terdiam mendengar kata-kata dari Selena.

"Ga-- gak! Balikin gak! " Vesna berusaha menghiraukan ucapan Selena, menganggapnya hanya angin lalu.

Selena melemparkan ponsel itu ke udara tepat ke arah teman circle nya, Vera.

"Wuihhh hp mahal nih... " Vera tersenyum smirk sambil melemparkan ponsel itu ke udara dan menangkap nya kembali, ia melakukan itu berulang kali.

"Plis jangan! " Vesna berjalan mendekat ke arah Vera, tapi kakinya terhenti dan ia terjatuh kebelakang ketika mendapatkan tarikan kasar pada rambutnya.

"AKH!! " erang Vesna sambil memegang rambutnya yang di tarik oleh teman circle Selena, Sanja.

"Lepas! Sakit tahu! " Vesna memberontak berusaha melepaskan rambutnya dari cengkraman tangan Sanja hingga beberapa helai rambutnya rontok saking kuatnya cengkraman itu.

"Hah apa? Kurang kencang ya tariknya? Oke bentar" Sanja semakin kencang menarik rambut Vesna.

"A- awhh Sanja! Lepas!! " Vesna masih terus berusaha, hingga dia tak ada pilihan dan menggigit tangan Sanja membuat nya berteriak kesakitan.

"AHHH! SIALAN LO! " erang Sanja mengusap tangannya yang di gigit oleh Vesna.

Vesna langsung berlari ke arah Vera dan berhasil merebut kembali ponselnya.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang