123. Pertengkaran

185 14 0
                                    

Keesokan harinya..

Kota Beograd masih di guyur sisa-sisa hujan semalam, embun pagi menempel di dedaunan dan pepohonan, burung berkicau, dan udara pagi yang sejuk.

Vesna Retrakić berada di kediaman apartement keluarga Kecmanović. Vesna berkutik di dapur seorang diri. Miljana dan juga Vladimir masih tertidur di kamar mereka, begitupun Kosta dan Danica.

"Ya, aku hanya bisa buat ini.. " ujar Vesna menyusun semua makanan dan minuman di meja makan.

Vesna membuat menu makanan Belgia dan Belanda yaitu Oliebollen dan susu vanilla.

Oliebollen adalah kue gorengan asal Belanda berisi kismis atau potongan apel dengan rasa mirip donat.

"Dan ya! Siap! Aku akan mandi dulu" ucap Vesna berjalan masuk ke kamar Kosta.

"Ohhh waitt. Aku kan tidak bawa pakaian" gumam Vesna berdiri di depan pintu kamar Kosta dengan tangannya yang memegang kenop pintu.

"Kak" panggil seseorang, Vesna menoleh ternyata itu Danica.

"Kakak pakai baju aku saja, tidak apa kok. " ujar Danica yang sudah siap dengan pakaian nya.

"Apakah tak apa? Aku sudah pakai pakaian mu yang ini, masa aku pinjam lagi" ujar Vesna tidak enak.

"Hey Kak, kamu ini seperti dengan siapa saja, aku ini adikmu. Ayolah tak apa, aku masih ada pakaian dalam yang belum aku pakai alias baru. Dan untuk pakaian ambil saja tak apa.. Aku ingin kedapur untuk ambil minum" Danica melemparkan sebuah senyuman lalu berlalu dari sana.

Vesna tersenyum lalu masuk ke kamar Danica, Vesna mengambil pakaian dalam yang masih baru itu lalu memilih pakaian dress berwarna cream dengan lengan pendek dan dress itu sepanjang lutut nya.

"Nah ini saja, Ca. Aku ambil ini ya? " tanya Vesna menatap Danica yang baru saja masuk kamar.

"Iya kak, pakailah yang kamu suka, pakaian ku cukup banyak karena Papa selalu belikan aku banyak pakaian, jadi hoodie pink dan jeans yang kakak pakai untuk kakak saja, dan baju gaun itu juga untuk kakak saja. Hitung-hitung kurangin baju di lemari ku" Danica cengegesan dan Vesna tersenyum.

"Kalau gitu aku mandi dulu, oh ya? Kosta sudah bangun? " tanya Vesna.

"Belum, dia kebo kalau di bangunin. Tapi kakak coba bangunin saja, kak Kosta jinak kalau sama kakak" ucap Danica memasukkan beberapa buku pelajaran kedalam tas nya.

Vesna menggeleng lalu keluar kamar dan masuk ke kamar Kosta. Ketika masuk kamar, pemandangan yang Vesna lihat adalah Kosta yang sedang bertelanjang dada, air yang menetes dari rambut Kosta, dan Kosta hanya memakai handuk berwarna putih sebatas pinggang sampai lutut Kosta.

Vesna terbelalak melihatnya, Vesna dapat melihat sixpack di perut Kosta, kulit Kosta putih, kaki Vesna rasanya lemas, dadanya berdebar, darah nya berdesir hebat.

"Si- si..sixpack... " batin Vesna lirih.

Kosta berbalik hendak membuka handuk di pinggang nya untuk memakai celana dalamnya, baru membuka setengah Kosta terkejut melihat keberadaan gadisnya diambang pintu.

"AAAAAAAAAKHHH!!! " teriak Kosta dan Vesna bersamaan Vesna berbalik badan sementara Kosta berlari terbirit-birit kembali kedalam kamar mandi.

"Tuhan... Aku tidak lihattt" lirih Vesna, ya dia memang tidak lihat apa apa, untung saja belum di buka seluruhnya oleh Kosta:)

Vesna berjalan lemas kearah kasur dan duduk di sisi kasur menunggu Kosta selesai.

Ceklek!

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang