147. Crazy Dad

124 16 0
                                    

Di kelas..

Vesna dan Kosta duduk di kursi yang terpisah karena Vesna duduk dengan Katarina dan Kosta dengan Nick.

Mereka di kelas tidak hanya berdua, tapi ada Roberto juga di sana.

"Berto, kau baca buku apa? " tanya Vesna menghampiri meja Berto dan duduk di sampingnya.

"A- ak- aku aku sedang baca buku matematika, aku ingin coba memahami ini, minggu depan kita sudah ujian kenaikan kelas" jawab Berto menatap Vesna sekilas lalu kembali membaca bukunya.

"Maaf ganggu, aku bingung harus ngobrol sama siapa" ucap Vesna menggigit bibir bawah nya.

"Kosta? " tanya Berto menutup bukunya.

"Jangan bahas dia" ujar Vesna ketus.

Kosta yang sedang duduk di sana terdiam mendengar ucapan Vesna.

"Maksudmu? " bingung Berto.

"Aku dan dia sudah tidak ada hubungan apapun, kami sekarang hanya sebatas teman" Berto terdiam berusaha mencerna dengan baik ucapan Vesna.

"Maksudmu put- putus? " tanya Berto tidak enak.

"Ya begitu" Vesna tersenyum manis ke arah Berto.

Berto menatap ke arah Kosta yang kini tengah menatap tajam dirinya dan juga Vesna.

Kosta langsung membuang wajahnya ke arah lain. "Aku harus bisa! " batin Kosta

Skipp

Jam menunjukkan pukul 15.00. Bell sekolah berbunyi tepat waktu, semua murid berhamburan keluar kelas untuk secepatnya pulang.

Vesna memasukkan alat tulis nya dengan santai ke dalam tas miliknya. Hingga sahabatnya menghampiri nya.

"Na bareng yuk" ajak Mara.

"Tidak, aku akan jalan saja" jawab Vesna menggendong tas nya di bahunya.

"Ihh stress nih anak, jauh tahu gak! Ayo ayo cepat! " ajak Nick memaksa.

"Dibilang aku tidak mau ya tidak mau! " sentak Vesna menatap kesal Nick.

"Kenapa? Kan jauh" ujar Andrija ikut bicara.

"Aku akan pergi ke supermarket" jawab Vesna.

"Kita juga mau kesana" balas Veljko.

Vesna menghela nafasnya gusar. "Iya iya! " pasrah Vesna lalu berjalan bersama sahabatnya menuju parkiran.

Diparkiran

"Ta, ikut? " tanya Ilya.

"Hm" Kosta masuk ke mobil miliknya seorang diri.

"Gak seru nih kalau Vesna sama Kosta putus, kita harus bikin mereka bersatu lagi" ucap Lowiek mengecilkan suaranya berbisik pada yang lain.

"Bener-bener! Aku merasa tidak ada semangat kalau mereka putus kayak ada yang kurang gitu" timpal Ema menyipitkan matanya.

"Hey! Kalian lama sekali! Ayo cepat! " Vesna berteriak membuka kaca mobil.

"E- eh hehe iya iya" mereka langsung masuk ke dalam mobil.

Di supermarket..

Mereka membuka pintu supermarket dan mengambil masing-masing troli.

"Aku mau ke rak bahan dapur" ucap Vesna mendorong troli itu menuju rak bahan dapur.

"Oke! " mereka berpisah arah untuk membeli kebutuhan masing-masing.

Di posisi Vesna, dia sibuk memilih bahan dapur yang dia butuhkan dengan mencari merk dan kualitas yang bagus.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang