90. Monopoli

163 19 1
                                    

"Terlalu pemaaf kadang membuat diri kita disepelekan"

-anonymous

***

Keesokan harinya, Vesna dan sahabat nya sudah tiba di bandara Bosnia pada pukul enam pagi. Pesawat yang akan mereka naiki menuju Serbia akan berangkat pada pukul 7 pagi.

Vesna dan sahabatnya kini sedang sarapan di sebuah restoran di bandara. Mereka memesan menu sederhana untuk mengganjal perut mereka beberapa waktu kedepan sebelum penerbangan.

Hingga mereka mendengar suara pengumuman pesawat dari Bosnia menuju Serbia akan segera berangkat beberapa menit lagi, Vesna dan sahabatnya segera berjalan cepat menuju pesawat.

Didalam pesawat mereka duduk tenang, pesawat belum mengudara. "Ini" Kosta memberikan setengah potong roti pada Vesna, setengah lagi dia makan.

Aku tersenyum. "Terimakasih" jawab ku menerima pemberian Kosta.

"Eh, Emi sama Danica duduk di mana? " tanya ku.

Kosta menunjuk kursi di depan mereka, Vesna berdiri mengintip melihat kedua adiknya sedang menonton film di iPadnya.

"Emi, Danica. Kalian mau camilan? " tanya ku, mereka mendongak dan menggeleng.

Vesna kembali duduk. Hingga pesawat itu mulai mengudara, semua penumpang diberikan arahan oleh pramugari untuk memakai seat belt agar aman.

Pesawat telah mengudara dengan sempurna. Andrija terus-terusan memotret awan diluar pesawat dengan kameranya, dia juga memotret bagian dalam pesawat itu.

"Awan dan langitnya cantik" celetuk ku menatap awan itu.

"Iya cantik, tapi kalau di bandingkan sama kamu. Masih cantikan kamu" goda Kosta mencolek hidung mancung Vesna seperti buaya darat.

"Halah! Masa! " ujar ku menahan rasa salah tingkah, rasanya seperti ada kupu-kupu yang terbang menggelitik perut Vesna.

"Ciee salah tingkah yaaa!" goda Kosta gemas mencium pipi Vesna gemas.

"Ihh siapa yang salah tingkah coba?! Gak ada ya! " elak ku, Kosta menatap Vesna tajam membuat wajah Vesna semakin merona.

"Ihh apasih! " kesal ku mendorong wajah Kosta.

"Hehe lucu banget kalau lagi salting" ujar Kosta masih menggoda Vesna.

"Kamu mau stop godain aku, atau aku lempar keluar pesawat? " tanya ku menatap horror Kosta.

"Kalau kamu lempar aku keluar pesawat, berarti kamu tidak cinta lagi sama aku" ujar Kosta memeluk Vesna erat.

"Aku masih cinta sama kamu, bangett malah! Tapi kamu nya menyebalkan! " ujar ku dengan wajah yang sudah kesal.

Kosta diam tidak menjawab.

"Enaknya godain gimana lagi ya? " batin Kosta berpikir ucapan untuk menggoda Vesna.

"Kamu tahu bedanya kamu sama siang hari? " tanya Kosta.

"Aku bosen dengar gombalan itu mulu" ujar ku dengan wajah datar.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang