116. ......

151 17 0
                                    

"Bertemu denganmu adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku. Aku merasa beruntung memilikimu. Aku mencintaimu sayang "

- Kosta Kecmanović -

***

Kosta menatap Mama nya kesal. "Ih Ma... " rengek Kosta seperti anak kecil.

"HAHAHAHAHA!! " Danica, Vesna dan Miljana tertawa melihat ekspresi Kosta.

"Astaga Kosta.. Kamu seperti anak kecil jik bersama Vesna yaa" ujar Miljana menepuk pelan pipi Kosta.

"Vesna, jangan temui Astra lagi, aku tidak suka" ujar Kosta memeluk erat Vesna. "Aku mencintaimu, sayang. Aku tidak akan membiarkan pria lain menyentuhmu selain aku" ujar Kosta semakin mempererat pelukan.

"Hei! Kamu ingin membunuh aku? " tanya Vesna mendorong Kosta.

Kosta menyengir menunjukkan deretan gigi putihnya. "Hehe maaf" Kosta menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Sudah, kalian pergi ke kamar saja" ujar Miljana.

"Biar Danica bantu bereskan dapur" ujar Danica diangguki Miljana.

"Vesna juga ya Mah? " Miljana tersenyum dan mengangguk.

"Bye koala menyebalkan... " Vesna mengedipkan sebelah matanya lalu berlari ke dapur.

"Bye juga beruang madu pendek! " ledek Kosta, Vesna yang belum pergi jauh berhenti berjalan dan memutar tubuhnya menatap tajam Kosta.

"Dasar tiang listrik! " pekik Vesna.

"Tak apa, daripada kau, pendek pendek!! Wlee! " Kosta menjulurkan lidahnya meledek, melihat Vesna yang ingin memukul nya Kosta langsung berlari naik ke lantai atas.

Vesna berjalan dengan sedikit menghentakkan kakinya. "Apaan coba! " monolog Vesna kesal.

***

Keesokan paginya...

Vesna berada di dalam mobil menuju sekolahnya setelah selesai mengantarkan Danica dan Emi.

"Kosta, bagaimana jika aku menginap dirumah mu setiap akhir pekan? " usul Vesna sambil melirik Kosta yang asik menyetir.

"Aku tidak keberatan, sayang, tapi bagaimana Ayah? " tanya Kosta menatap Vesna sekilas.

"Ohh yaa. Aku lupa itu, Kosta! Aku harap Papa mau bantu aku" cetus Vesna memegang tangan Kosta, Kosta mengernyit.

"Bantu apa? " tanya Kosta menatap Vesna sepenuhnya, karena sedang lampu merah di depan sana.

"Bantu... Untuk... Bicara pada Ayah agar mengizinkan kita bersama" ungkap Vesna, Kosta tersenyum dan mengusap surai coklat Vesna.

"Tentu sayang, sepulang sekolah kita bicara pada Papa, kebetulan sekali hari ini Papa libur" balas Kosta kembali menatap jalanan karena sudah lampu hijau.

Vesna berdeham menganggapi.

Mereka telah sampai di sekolah, Kosta memarkirkan mobilnya di samping mobil milik Nick yang berwarna putih.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang